Rembang, Rembangnews.com – Keunikan pondok pesantren Kauman di Rembang sudah terbukti, hal tersebut terletak pada ornament ponpes yang identik dengan kesan Tionghoa.
Kabupaten Rembang dikenal sebagai Kota Santri, yangmana di bagian Timur Rembang ini merupakan kawasan dengan pondok pesantren terbanyak.
Salah satu pondok pesantren yang memiliki keunikan terletak di Desa Karangturi Kecamatan Lasem. Di desa ini banyak sekali etnis Tionghoa yang bermukim di sana.
Dengan adanya kaum Tionghoa ini menjadikan Pondok Pesantren Kauman sebagai pondok yang cukup unik. Hal itu dapat diketahui dari ornamen-ornamen pondok yang berbeda dengan pondok pesantren di Rembang lainnya.
Awalnya KH. M. Zaim Ahmad Ma’shoem selaku pengasuh sekaligus pemilik pondok ini tidak berniat mendirikan pondok pesantren. Dirinya hanya membeli rumah untuk pindah bersama keluarganya dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayat.
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya waktu, para murid dari Gus Zaim yakni panggilan akrabnya, memintanya untuk mengajar di rumahnya itu. Lantaran murid yang belajar semakin banyak, Gus Zaim memutuskan untuk menambah beberapa kamar.
“Awalnya tidak berniat untuk bikin pondok pesantren, alumni Al Hidayat meminta saya untuk mengajar beberapa santri akhirnya saya membangun kamar baru,” ungkapnya.
Dari tahun 2005 hingga 2006 jumlah santri di pondok pesantren tersebut terus meningkat hingga 60 santri. Meski demikian, Gus Zaim justru tak mau melepaskan ornamen khas Tionghoa itu saat mengembangkan Ponpes ini.
“Di sini kan Kampung Cina, mayoritas warganya juga masyarakat Cina jadi tidak masalah kalau memasang ornamen khas China itu bagian dari kebudayaan dan tidak bertentangan dengan agama,” terangnya.
Bangunan yang memiliki ciri khas merah layaknya tanda keberuntungan bagi kaum Tionghoa ini menjadi cermin sekaligus perintah untuk para santri Gus Zaim agar saling membantu masyarakat sekitar meskipun berbeda keyakinan. (*)