Berita

Tradisi Jamasan Bende Becak Kembali Digelar di Rembang

Rembang, Rembangnews.com – Tradisi jamasan Bende Becak kembali digelar di Desa Bonang, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang pada Minggu, 10 Juli 2022.

Nama Bende Becak sebenarnya merupakan benda yang berbentuk seperti gong kecil peninggalan Sunan Bonang. Benda ini konon merupakan sosok utusan dari kerajaan Majapahit yang bernama Becak.

Menurut kisah, Becak dikirim oleh Brawijaya V yang merupakan Raja Majapahit pada masa itu untuk mengirim surat jawaban atas ajakan Sunan Bonang memeluk agama Islam. Surat yang dikirim, berisi tulisan bahwa Raja Brawijaya V menolak untuk memeluk agama Islam.

Setelah menyerahkan surat kepada Sunan Bonang, Becak tersebut tidak langsung pergi. Namun justru menyanyikan tembang-tembang di depan kediaman Sunan Bonang. Hal tersebut ternyata mengganggu Sunan Bonang dan para santri yang tengah mengaji.

Sunan Bonang pun menanyakan perihal siapa yang tengah nembang di luar kediaman. Para santri menjawab bahwa itu adalah dari suara Becak. Sedangkan Sunan Bonang mengatakan itu adalah suara bende atau gong.

Saat dicek oleh santri, Becak memang sudah tak ada di sana. Namun ada gong kecil, yang menurut kisah itu adalah Becak utusan dari Majapahit.

Bende Becak setiap setahun sekali dijamas (dibersihkan) saat bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha. Saat tradisi tersebut dilakukan, banyak warga Kabupaten Rembang dan juga warga dari berbagai daerah yang datang.

Mereka yang datang kebanyakan adalah ingin mendapatkan air bekas mencuci Bende Becak. Warga percaya jika air bekas tersebut, bisa membuat seseorang awet muda ataupun sembuh dari penyakit.

Mohammad Hanies Cholil Barro’ selaku Wakil Bupati Rembang, turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan bahwa tradisi penjamasan Bende Becak tak hanya mengingatkan kembali kisah Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam di Desa Bonang. Namun juga menjadi simbol keragaman budaya di Kabupaten Rembang yang harus tetap dilestarikan.

“Saya kebetulan baru kali pertama ini hadir di penjamasan Bende Becak, mewakili pak Bupati. Tradisi-tradisi peninggalan Sunan Bonang yang menjadi syiar agama terus tumbuh sampai sekarang, harus dijaga,” tuturnya.

Tentang air jamasan bende Becak, Wabup mengingatkan semua mesti dikembalikan pada kuasa Tuhan Allah SWT.

“Yang penting jangan menjurus ke syirik, karena yang menyembuhkan tetap Allah SWT,” tandasnya. (*)

Redaktur

Recent Posts

Industri Rumahan Senpi di Bandar Lampung Digerebek

Rembangnews.com – Industri rumahan senjata api (senpi) di Bandar Lampung digerebek Polda Lampung. Ada puluhan…

21 jam ago

Indonesia Bakal Bangun 1 Juta Apartemen Murah

Rembangnews.com – Indonesia berencana membangun 1 juta apartemen murah bersama dengan Grup Qatar (Al Qilaa…

22 jam ago

Darah Haid Hanya Sedikit, Apakah Normal atau Tanda Penyakit?

Rembangnews.com- Darah haid yang keluar saat menstruasi merupakan hal alami yang dialami oleh setiap wanita.…

22 jam ago

Ketua Bawaslu Kolaka Timur Tewas Kecelakaan di Jalan Trans Sulawesi

Rembangnews.com – Ketua Bawaslu Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara, Abang Saputra (41) tewas dalam…

22 jam ago

Hati-hati Download Aplikasi, Malware Ini Bisa Ambil Foto Pribadi

Rembangnews.com  – Pengguna ponsel pintar diimbau lebih berhati-hati dalam mengunduh aplikasi, terutama yang berasal dari…

23 jam ago

Teknologi Penanganan Batu Ginjal Tanpa Sayatan Hadir di RSUD dr. R. Soetrasno

Rembang, Rembangnews.com – Teknologi penanganan batu ginjal tanpa sayatan hadir di Rumah Sakit Umum Daerah…

2 hari ago

This website uses cookies.