Wa idzâ sa-alaka (untuk jenazah perempuan: sa-alaki), “man rabbuka (perempuan: rabbuki)?, wa man nabiyyuka (perempuan: nabiyyuki)?, wa mâ dînuka (perempuan: dînuki)?, wa mâ qiblatuka (perempuan: qiblatuki)?, wa mâ imâmuka (perempuan: imâmuki) ?, wa man ikhwânuka (perempuan: ikhwânuki)?, faqul (perempuan: faqulî) lahumâ bi lisânin fashîḫin wa-‘tiqâdin shahîhin: Allâhu rabbî wa muḫammadun nabiyyî wal islâmu dînî wal ka‘batu qiblatî wal qur-ânu imâmî wal muslimûna wal mu’minûna ikhwânî. Wa qul (perempuan: qulî): radlîtu billâhi rabba(n), wa bil islâmi dîna(n), wa bi Muhammadin shallâhu `alaihi wa sallama nabiyyan wa rasûla(n)
Jika kedua malaikat tersebut bertanya kepadamu, “siapa Tuhanmu?”, “siapa Nabimu?”, “apa agamamu?”, “apa kiblatmu?”, “siapa imammu?”, dan “siapa saudaramu?”, maka jawablah mereka berdua dengan lisan yang fasih dan keyakinan yang sahih, “Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Ka’bah kiblatku, Al-Qur’an imamku, dan kaum muslimin dan mukminin adalah saudaraku. Katakan juga, “Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad saw sebagai nabi dan rasulku.
عَلَى ذٰلِكَ حُيِّيْتَ (حُيِّيْتِ) وَعَلَى ذٰلِكَ مِتَّ (مِتِّ) وَبِذٰلِكَ تُبْعَثُ (تُبْعَثِيْنَ) إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الْاٰمِنِيْنَ
Wa ‘alâ dzâlika ḫuyyîta (perempuan: ḫuyyîti), wa ‘alâ dzâlika mitta (perempuan: mitti), wa bidzâlika tub‘atsu (perempuan: tub‘tsîna) in syâ-allâhu ta‘âlâ minal âminîn(a)
Atas dasar itu semua engkau dihidupkan, atas alasan itu pula engkau diwafatkan, dan lataran itu semua Allah membangkitkanmu sebagai bagian dari orang-orang yang selamat. Insyaallah.
ثَبَّتَكَ (ثَبَّتَكِ) اللهُ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ ×٣
Tsabbataka (perempuan: tsabbataki) Llâhu bil qaulits tsâbiti
Semoga Allah menguatkanmu dengan ucapan yang mantap.
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِ. يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ. ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًۚ. فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ. وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ
Yutsabbitullâhulladzîna âmanû bil-qaulits-tsâbiti fil-ḫayâtid-dun-yâ wa fil-âkhirah (QS Ibrahim: 27). Yâ ayyatuhan-nafsul-muthma’innah, irji‘î ilâ rabbiki râdliyatam mardliyyah, fadkhulî fî ‘ibâdî, wadkhulî jannatî (QS al-Fajr; 27-30).
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat” (QS Ibrahim: 27).
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS al-Fajr: 27-30). (*)
Page: 1 2
Rembang, Rembangnews.com – Guna mengatasi isu kependudukan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tengah menyusun Grand Design…
Rembang, Rembangnews.com – Acara Rembang Expo 2025 rencananya bakal digelar pada 25–31 Juli 2025 mendatang.…
Rembangnews.com- Di tengah kesibukan dan tekanan hidup modern, stres seolah menjadi bagian yang tak terhindarkan.…
Rembangnews.com – Seorang istri di Jombang, Jawa Timur nekat menghabisi nyawa suaminya sendiri. Perempuan bernama…
Rembangnews.com- Di era digital yang semakin maju, serangan siber menjadi ancaman nyata bagi individu maupun…
Rembang, Rembangnews.com – Audiensi antara perwakilan anggota dan pengurus BMT Harum yang digelar di Ruang…
This website uses cookies.