Categories: BeritaRembang

Usaha Mete di Rembang Memiliki Peluang yang Potensial

Rembang, Rembangnews.com – Potensi usaha mete di Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang mulai dilirik. Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) telah menjalin komunikasi intensif dengan sejumlah pelaku usaha mete.

Mahfudz selaku Kepala Dindagkop dan UKM Kabupaten Rembang mengatakan potensi mete untuk di Rembang berada di Kecamatan Pamotan dan daerah penyangga di Gunem. Selama ini potensi tersebut dirasanya masih belum dikembangkan secara maksimal.

Mahfudz menambahkan bahwa pasar mete masih sangat terbuka termasuk peluang eluang ekspor masih terbuka lebar.

Selama ini penjualan mete Rembang sudah sampai ke berbagai kota. Selain menjual mete mentah, para pelaku usaha mete juga menjual mete matang sesuai permintaan pembeli.

“Namun hingga saat ini penjualan mete di sini masih belum sampai ke varian rasa.  Masih perlu inovasi kalau di sini,” ungkapnya.

Terkait pengembangan mete di Rembang, pihaknya bersama Tim Penggerak PKK, pelaku atau pengrajin mete yang ada di Pamotan dan Rembang, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) dan Bank Jateng berkunjung ke Kabupaten Wonogiri beberapa hari yang lalu. Di sana mereka melihat bagaimana pelaku UMKM nya mengembangkan potensi mete.

Wonogiri merupakan kabupaten yang terkenal dengan produk mete di Indonesia. Mete di sana diolah menjadi berbagai produk.

“Wonogiri ini terkenal metenya, nah bagaimana bisa lebih terkenal dari beberapa daerah yang juga memiliki potensi yang sama. Di wonogiri ini mete ada yang dioven, digoreng dan dibuat berbagai varian rasa, ada pedas, silverquin seusai kebutuhan pasar.”

Kebutuhan pasar akan mete terutama yang bakar masih terbuka lebar. Jika Rembang bisa melihat peluang itu, maka menjadi jalan pelaku UMKM.

Mantan Camat Pamotan itu juga mengungkapkan bahwa Wonogiri produk mete lokalnya ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Bahkan mereka mendatangkan mete dari luar pulau seperti Sumbawa, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga dari Sulawesi.

“Kalau memungkinkan Rembang juga bisa mendatangkan mete dari luar pulau yang tentu harganya lebih ekonomis. Nanti mete itu bisa diolah kembali di Rembang, karena kita punya branding mete itu dari Rembang,” tandasnya. (*

Redaktur

Recent Posts

Ini Alasan Pilot Minta Penumpang Aktifkan Mode Pesawat

Rembangnews.com- Setiap kali hendak lepas landas atau mendarat, penumpang pesawat selalu diingatkan untuk mengaktifkan mode…

2 jam ago

Sebanyak 1.216 PPPK Tahap I Resmi Dilantik Hari Ini

Rembang, Rembangnews.com – Sebanyak 1.216 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I di Kabupaten…

2 jam ago

Jangan Tertipu! Ini 5 Mitos Suplemen Alami yang Harus Kamu Tahu

Rembangnews.com- Di tengah meningkatnya tren gaya hidup sehat dan kembali ke alam, suplemen alami atau…

3 jam ago

Pemkab Rembang Bersiap Ikuti Penilaian Kabupaten/Kota Sehat 2025

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bersiap mengikuti penilaian Kabupaten/Kota (KKS) Sehat 2025. Penilaian…

3 jam ago

Masuk Masa Tanam, Luas Lahan Bawang Merah di Rembang Capai 80 Hektare

Rembang, Rembangnews.com – Masuk masa tanam, luasan lahan bawang merah di Kabupaten Rembang mencapai 80…

5 jam ago

Desain Pasar Rembang Usung Gaya Era Kolonial dan Nuansa Tionghoa

Rembang, Rembangnews.com – Desain Pasar Rembang dibuat mengusung gaya era kolonial Belanda dengan dipadukan nuansa…

5 jam ago

This website uses cookies.