Rembangnews.com– Sariawan di tenggorokan bisa menjadi kondisi yang sangat mengganggu. Rasa nyeri saat menelan, berbicara, hingga makan bisa membuat aktivitas harian terganggu. Meski sariawan lebih sering muncul di bibir atau gusi, tidak sedikit orang yang mengalami sariawan di bagian belakang mulut, bahkan sampai ke tenggorokan.
Penyebab sariawan di tenggorokan bisa beragam, mulai dari infeksi virus, luka, hingga kondisi medis tertentu. Mengetahui penyebabnya sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah 7 penyebab sariawan di tenggorokan yang perlu Anda waspadai.
Salah satu penyebab utama sariawan di tenggorokan adalah infeksi virus herpes simpleks (HSV). Virus ini umumnya menyerang mulut dan tenggorokan, menyebabkan luka seperti sariawan yang terasa nyeri.
Pada kasus herpes oral, sariawan biasanya muncul pertama kali di lidah, bibir, atau gusi, lalu menyebar ke tenggorokan. Infeksi ini juga bisa disertai demam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan air liur penderita.
Virus Epstein-Barr adalah penyebab penyakit mononukleosis, yang dikenal juga sebagai “mono” atau “kissing disease.” Salah satu gejala khasnya adalah radang tenggorokan disertai sariawan dan pembengkakan tonsil.
Selain tenggorokan terasa sakit dan munculnya sariawan, gejala lain termasuk kelelahan ekstrem, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. EBV menular melalui air liur, sehingga sangat mudah menyebar.
Luka kecil di bagian belakang mulut atau tenggorokan, misalnya karena mengonsumsi makanan terlalu panas, keras, atau tajam, juga bisa memicu sariawan. Iritasi ini membuat jaringan mukosa rentan meradang dan membentuk luka terbuka yang terasa perih.
Penggunaan obat kumur berbahan keras atau menyikat gigi terlalu dalam juga bisa menyebabkan iritasi yang berujung pada sariawan di tenggorokan.
Kandidiasis oral atau infeksi jamur Candida albicans dapat menyebabkan bercak putih menyerupai sariawan yang menyebar ke langit-langit mulut, lidah, dan tenggorokan. Infeksi ini umum terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi.
Kandidiasis juga bisa menyerang bayi dan lansia. Jika tidak segera diobati, sariawan akibat jamur ini bisa menyebar lebih dalam ke saluran pencernaan atas.
Reaksi alergi terhadap makanan tertentu, seperti seafood, susu, atau kacang-kacangan, bisa menyebabkan peradangan dan sariawan di tenggorokan. Beberapa obat, terutama antibiotik dan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), juga dapat memicu reaksi serupa pada sebagian orang.
Jika Anda mengalami sariawan di tenggorokan setelah mengonsumsi makanan atau obat tertentu, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Penyakit autoimun seperti lupus, Crohn’s disease, atau Behçet’s disease juga dapat menyebabkan luka atau sariawan di tenggorokan. Pada kondisi ini, sistem imun menyerang jaringan sehat, termasuk di rongga mulut dan tenggorokan, sehingga menimbulkan peradangan.
Sariawan akibat penyakit autoimun biasanya kambuh berulang dan bisa sangat nyeri. Penanganan umumnya memerlukan pengobatan jangka panjang dengan pengawasan medis.
Kekurangan vitamin dan mineral penting, terutama vitamin B12, zat besi, dan asam folat, bisa menyebabkan sariawan baik di mulut maupun tenggorokan. Nutrisi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jaringan mukosa dan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan nutrisi biasanya terjadi pada orang dengan pola makan tidak seimbang atau kondisi medis tertentu yang mengganggu penyerapan gizi.
Sariawan di tenggorokan yang berlangsung lebih dari 10 hari, disertai demam tinggi, kesulitan menelan, atau pembengkakan leher, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi serius atau penyakit lain yang mendasari.
Untuk mencegah sariawan di tenggorokan, beberapa langkah berikut bisa dilakukan:
Sariawan di tenggorokan bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele, apalagi jika disebabkan oleh virus seperti herpes atau gangguan autoimun. Mengenali penyebabnya akan membantu Anda mencari solusi yang tepat dan mencegah kambuhnya di masa depan.
Jika sariawan tidak kunjung sembuh atau semakin parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Penanganan sejak dini akan mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Rembangnews.com – Industri rumahan senjata api (senpi) di Bandar Lampung digerebek Polda Lampung. Ada puluhan…
Rembangnews.com – Indonesia berencana membangun 1 juta apartemen murah bersama dengan Grup Qatar (Al Qilaa…
Rembangnews.com- Darah haid yang keluar saat menstruasi merupakan hal alami yang dialami oleh setiap wanita.…
Rembangnews.com – Ketua Bawaslu Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara, Abang Saputra (41) tewas dalam…
Rembangnews.com – Pengguna ponsel pintar diimbau lebih berhati-hati dalam mengunduh aplikasi, terutama yang berasal dari…
Rembang, Rembangnews.com – Teknologi penanganan batu ginjal tanpa sayatan hadir di Rumah Sakit Umum Daerah…
This website uses cookies.