Teknologi

Kenapa Warga Iran Dilarang Pakai WhatsApp dan Telegram? Ini Alasannya

Rembangnews.com– Di era digital seperti sekarang, aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram telah menjadi bagian penting dari komunikasi global. Namun, tidak semua negara memberikan akses bebas terhadap platform ini. Salah satunya adalah Iran, yang sejak beberapa tahun terakhir melarang penggunaan WhatsApp dan Telegram secara resmi. Kenapa larangan ini diberlakukan? Apa dampaknya bagi masyarakat Iran? Berikut penjelasan lengkapnya.

Latar Belakang Pelarangan WhatsApp dan Telegram di Iran

Pemerintah Iran dikenal memiliki kontrol ketat terhadap akses internet di dalam negeri. Larangan terhadap WhatsApp dan Telegram bukan keputusan tiba-tiba, melainkan bagian dari kebijakan sensor digital yang sudah berlangsung lama. Tujuannya, menurut pemerintah, adalah untuk menjaga stabilitas nasional dan mencegah penyebaran konten yang dianggap berbahaya atau provokatif.

Telegram sempat menjadi aplikasi pesan paling populer di Iran sebelum akhirnya diblokir secara permanen pada April 2018. WhatsApp menyusul menjadi target pembatasan lebih ketat setelah protes besar yang terjadi di akhir tahun 2022. Kedua platform ini dinilai berperan dalam memfasilitasi komunikasi para demonstran dan penyebaran informasi yang tidak sejalan dengan narasi pemerintah.

Alasan Resmi Pemerintah Iran

Pemerintah Iran memberikan beberapa alasan utama mengapa WhatsApp dan Telegram diblokir:

  1. Keamanan Nasional
    Iran menyatakan bahwa kedua aplikasi ini sering digunakan untuk menyebarkan konten yang mengancam keamanan nasional, termasuk propaganda politik, ajakan demonstrasi, hingga potensi terorisme.
  2. Kurangnya Kontrol dan Kerja Sama
    Telegram dan WhatsApp dinilai tidak memiliki kerja sama yang cukup dengan otoritas Iran dalam memberikan data pengguna atau menyensor konten tertentu. Pemerintah menuntut platform asing untuk patuh pada aturan lokal, termasuk menyimpan data di server dalam negeri—hal yang ditolak oleh banyak perusahaan teknologi global.
  3. Penyebaran Konten Anti-Pemerintah
    Kedua aplikasi ini menjadi alat utama penyebaran informasi yang dianggap anti-rezim, terutama selama gelombang demonstrasi besar di Iran yang dipicu oleh isu-isu sosial, ekonomi, dan hak asasi manusia.

Bagaimana Warga Iran Mengakses WhatsApp dan Telegram?

Meskipun secara resmi diblokir, banyak warga Iran masih bisa mengakses WhatsApp dan Telegram menggunakan VPN (Virtual Private Network). VPN memungkinkan pengguna untuk menghindari pembatasan geografis dengan menyamarkan lokasi mereka.

Namun, penggunaan VPN pun tidak selalu mudah. Pemerintah Iran secara berkala melakukan pemblokiran terhadap layanan VPN dan memperketat firewall nasional yang dikenal sebagai “Halal Internet” atau internet nasional Iran—versi lokal dari internet yang dikendalikan negara.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Larangan terhadap WhatsApp dan Telegram memiliki dampak yang signifikan, baik secara sosial maupun ekonomi:

  • Komunikasi Terbatas: Banyak warga Iran memiliki keluarga atau rekan bisnis di luar negeri. Tanpa akses ke aplikasi global, komunikasi menjadi sulit dan mahal.
  • Bisnis Digital Terganggu: Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang sebelumnya memanfaatkan Telegram untuk promosi, layanan pelanggan, dan transaksi kini harus beralih ke platform lokal yang jangkauannya terbatas.
  • Meningkatkan Kecurigaan Internasional: Kebijakan sensor ini menambah daftar kritik dari komunitas internasional terkait kebebasan berekspresi dan hak digital di Iran.

Aplikasi Pengganti yang Didukung Pemerintah Iran

Sebagai pengganti Telegram dan WhatsApp, pemerintah Iran mempromosikan aplikasi lokal seperti Soroush, Bale, dan Eitaa. Aplikasi-aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan dalam negeri dan berada di bawah pengawasan pemerintah.

Namun, banyak warga yang enggan beralih karena:

  • Kurangnya fitur dan keamanan yang setara dengan aplikasi internasional.
  • Kekhawatiran soal privasi dan potensi pengawasan langsung oleh pemerintah.

Hal ini menciptakan dilema di masyarakat: antara menggunakan aplikasi lokal yang lebih aman secara hukum, atau tetap menggunakan aplikasi global dengan risiko teknis dan hukum.

Larangan terhadap WhatsApp dan Telegram di Iran mencerminkan ketegangan antara kontrol pemerintah dan kebebasan digital masyarakat. Alasan utama pelarangan berkisar pada isu keamanan nasional, pengaruh asing, dan penyebaran informasi yang tidak dikendalikan. Namun, dari sisi masyarakat, pembatasan ini dirasa membatasi hak untuk berkomunikasi, mengakses informasi, dan berbisnis secara bebas di era digital.

Meskipun penggunaan VPN menjadi solusi alternatif, kontrol ketat terhadap dunia digital di Iran menjadi tantangan besar bagi warga yang ingin tetap terhubung dengan dunia luar. Hingga saat ini, perdebatan soal kebebasan internet di Iran terus berlangsung dan menjadi sorotan global.

admin

Recent Posts

Rembang Expo 2025 Resmi Dibuka, Ada Kuliner hingga Kerajinan

Rembang, Rembangnews.com – Rembang Expo 2025 telah resmi dibuka. Ada berbagai jenis produk yang bisa…

3 jam ago

Rembang Jadi Daerah Penghasil Anak Sapi Terbanyak ke-4 di Jateng

Rembang, Rembangnews.com – Kabupaten Rembang menjadi daerah penghasil anak sapi atau pedet terbanyak ke-4 di…

8 jam ago

Pengusaha Karaoke Rembang Keluhkan Ada Warkop Punya Room Tertutup

Rembang, Rembangnews.com -  Pelaku usaha karaoke mengeluh terkait maraknya warung kopi yang menyediakan fasilitas karaoke…

18 jam ago

Rapat Paripurna Penyampaian RPJMD 2025-2029 Digelar

Rembang, Rembangnews.com - Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…

18 jam ago

Pemkab Rembang Gelar Pasar Tani Dalam Rangka Hari Jadi Kabupaten Rembang

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar Pasar tani dalam rangka memperingati Hari Jadi…

1 hari ago

Gerakan Ibu Menanam Pohon Jadi Upaya Tingkatkan Ketahanan Pangan

Rembang, Rembangnews.com – Gerakan Ibu Menanam Pohon (RABU PON) menjadi upaya meningkatkan ketahanan pangan. Selain…

1 hari ago