Pemkab Rembang Jalankan Program untuk Perkuat Inovasi Telponi

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memperkuat inovasi Temokno, Laporno, Openi (Telponi) stunting melalui pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT) dengan pangan lokal.

Program tersebut dijalankan dengan dana Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.

PMT lokal ditujukan kepada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK), berisiko KEK, serta balita dengan masalah gizi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofi’i mengatakan bahwa angka stunting di Rembang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dimana angka stunting awalnya 24,3 persen di 2022. Kemudian mengalami penurunan di angka 15,8 persen di tahun 2024.

Kemudian angka wasting atau anak yang kekurangan gizi akut juga mengalami penurunan dari awalnya 10,1 persen pada 2023 menjadi 6 persen di 2024. Sedangkan angka underweight turun dari 17,6 persen menjadi 15,3 persen pada tahun yang sama.

“Karena angkanya di 15,8 maka di rentang kategori masalah gizi kita di kelompok sedang. Untuk wasting juga sedang, harapannya kita tetap bekerja keras untuk bagaimana permasalahan ini kita turunkan sehingga kita masuk di kategori rendah atau sangat rendah. Itu yang kita upayakan untuk rencana ke depannya,” ujarnya.

Ia menilai jika penurunan angka stunting memerlukan intervensi nyata, terutama dalam bentuk PMT berbasis pangan lokal.

Jenis pangan yang digunakan disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

“Khusus PMT ini kita mengintervensi untuk mereka yang betul-betul murni terkait dengan peningkatan gizi,” terangnya.(*)