Rembang

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Jadi Upaya Tingkatkan Keselamatan dan Hasil Tangkapan Ikan

Rembang, Rembangnews.comKegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) menjadi upaya meningkatkan keselamatan dan hasil tangkapan ikan.

SLCN digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Dalam kegiatan tersebut, nelayan dibekali dengan cara membaca dan memanfaatkan informasi cuaca yang tersedia di situs Indonesia Weather for Shipping (Inawis) di laman inawisbmkg.go.id.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Achadi Subarkah mengatakan bahwa edukasi cuaca ini sangat penting agar nelayan dapat merencanakan aktivitas melaut secara lebih efektif dan efisien.

“Melaut itu bisa lebih efektif dan efisien jika bisa memanfaatkan informasi yang ada di BMKG. Itu secara daring bisa diakses oleh siapa pun. Di sana ada info cuaca laut, informasi tangkapan ikan, jadi nelayan itu sudah tidak mencari, tapi menangkap ikan,” ujarnya.

Melalui SLCN, keselamatan nelayan bisa lebih terjamin karena nelayan dapat mengetahui titik-titik laut yang mengalami cuaca buruk dan gelombang tinggi berdasarkan informasi dari BMKG.

Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani mengatakan bahwa SLCN penting untuk memperkuat akses dan pemahaman nelayan.

Edukasi yang diberikan diharapkan bisa memberikan kebermanfaatan dalam mengurangi risiko dan meningkatkan hasil tangkapan.

“Kendala yang dihadapi nelayan ini tentang cuaca dan regulasi. Jadi edukasi seperti SLCN ini saya rasa sangat bermanfaat bagi nelayan agar bisa lebih efektif dan efisien saat melaut,” jelasnya.

Asisten III Sekda Rembang, Dwi Wahyuni menilai jika kegiatan ini jadi bentuk dukungan nyata pemerintah kepada masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari laut.

“Rembang memiliki garis pantai kurang lebih 63 kilometer dan 30 persen wilayahnya merupakan pesisir. Tantangan perubahan iklim tentu membuat nelayan butuh informasi yang akurat dan mudah dipahami,” paparnya.

Salah satu peserta, Ngardi, nelayan asal Kelurahan Pacar, Kecamatan Rembang, mengaku senang mendapat ilmu baru terkait perhitungan cuaca dengan teknologi.

“Semoga bisa dapat ikan lebih banyak. Selama ini kan kita pakai ilmu titen, tradisional, sekarang pakai HP. Biasanya kalau di tengah laut tiba-tiba cuaca buruk, ya kita balik kanan,” ungkapnya. (*)

Redaktur

Recent Posts

Viral ASN Rembang Lakukan Dugaan Pelanggaran Etika di Tempat Ibadah

Rembang, Rembangnews.com – Viral di media sosial (medsos) aparatur sipil negara (ASN) Rembang melakukan dugaan…

3 jam ago

121.454 Siswa di Rembang Jadi Sasaran Program Cek Kesehatan Gratis

Rembang, Rembangnews.com – Sebanyak 121.454 siswa di Kabupaten Rembang menjadi sasaran program Cek Kesehatan Gratis…

3 jam ago

Suhu di Semarang Sempat Capai 35 Derajat Celcius

Rembangnews.com – Cuaca panas memang mulai dirasakan masyarakat beberapa waktu ini, salah satunya di Semarang.…

21 jam ago

Tiga Rekomendasi DPRD pada Pemkab Rembang, Pemutakhiran Data hingga Pengadaan Videotron

Rembang, Rembangnews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang memberikan tiga rekomendasi strategis kepada…

22 jam ago

Calon Anggota Paskibraka Jalani Latihan Terpusat di Alun-alun Rembang

Rembang, Rembangnews.com – Calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Rembang yang berjumlah 31…

3 hari ago

Rembang Expo Mandiri 2025 Sukses Digelar, Omset Capai Rp3,5 Miliar

Rembang, Rembangnews.com – Rembang Expo Mandiri 2025 telah sukses digelar. Omset yang berhasil dicatat acara…

3 hari ago

This website uses cookies.