Rembang, RembangNews.com – Para petani yang ingin berjualan di Pasar Tani kian meningkat. Sehingga Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang berharap mampu menyediakan lapak permanen.
Minat petani semakin tinggi untuk menjajakan hasil produk pertanian mereka. Hal tersebut disampaikan oleh Sri Prabandari selaku Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dintanpan Kabupaten Rembang.
Wanita yang akrab dengan panggilan Ririn itu mengaku setiap hari terima telepon dari petani yang ingin menjual hasil panen mereka di event dua mingguan tersebut.
Antusiasme petani disambut baik oleh Dintanpan Kabupaten Rembang. Akan tetapi, hal yang disayangkan adalah saat ini masih terkendala penyediaan lapak.
“Saat ini kami sudah ada tenda dari BKK, namun tenda tersebut belum dihibahkan. Sehingga kami berharap BKK menghibahkan tenda kepada kami dan para petani,” harap Ririn saat ditemui Mitrapost.com pada Jumat (28/1/2022).
Meskipun masih memiliki keterbatasan soal lapak. Namun ia akan mengusahakan agar petani bisa menjual hasil panen mereka di event tersebut.
“Kami usahakan semaksimal mungkin, seperti para petani yang dagangannya masih sedikit, jadi satu lapak ada dua meja,” ungkap wanita yang sekaligus menjadi penanggung jawab kegiatan tersebut.
Perlu diinformasikan, Pasar Tani yang diselenggarakan oleh Dintanpan Kabupaten Rembang, digelar setiap dua minggu sekali yaitu pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 setiap bulannya. Akan tetapi hingga kini pihaknya masih membatasi hasil pertanian yang boleh dijual di event tersebut.
Hasil pertanian yang diizinkan untuk diperjualbelikan diantaranya, hasil pertanian lokal seperti durian dari Desa Criwik dan Pancur dan duku dari Desa Woro dan Kragan. Sementara, hasil panen yang berasal dari luar daerah masih belum mendapat izin untuk diperjualbelikan di Pasar Tani. (*)