Categories: Uncategorized

Ada Skema Baru Pelaporan Stunting Tahun 2025 di Rembang

Rembang, Rembangnews.comPemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengupayakan penurunan stunting melalui kolaborasi lintas sektoral secara terintegrasi.

Hal itu dilakukan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan program yang menyasar keluarga berisiko stunting di seluruh kecamatan.

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Rembang, Sigit Purwanto mengatakan bahwa ada skema baru dalam sistem pelaporan kinerja stunting di tahun 2025 yang melibatkan pihak hingga level bawah.

“Untuk keberadaan user di tingkat kecamatan, kami memerlukan tiga user, yakni operator, verifikator, dan camat. Selain itu, di tingkat Puskesmas juga ada operator, ditambah PLKB, serta user dari OPD lintas sektor, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga Kemenag,” jelasnya.

Dengan skema baru tersebut, maka memerlukan penguatan peran kecamatan dalam hal ini Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kecamatan. Hal itu karena laporan yang sebelumnya diverifikasi di provinsi, saat ini menjadi dilakukan di tingkat kecamatan sebelum diverifikasi di kabupaten.

“Prevalensi stunting di Kabupaten Rembang pada 2024 tercatat sebesar 12,8 persen. Angka ini menjadi acuan bagi seluruh tingkatan untuk terus melakukan percepatan penurunan melalui berbagai indikator kinerja yang ditetapkan,” jelasnya.

Untuk intervensi stunting menyasar kelompok ibu hamil, ibu menyusui, balita, batita, remaja putri, hingga rumah tangga berisiko stunting.

Kemudian indikator baru mencangkup rumah tangga dengan akses air minum dan sanitasi aman, kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta pemenuhan administrasi kependudukan seperti akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA).

“Khusus untuk KIA, capaian kita belum maksimal. Maka Pemkab sedang mengkaji skema insentif, misalnya dengan memberikan diskon belanja di toko buku bagi pemegang KIA, agar masyarakat semakin terdorong membuatnya,” jelasnya.

Sedangkan stategi peningkatan gizi dilakukan melalui pemanfaatan pekarangan rumah, pengoptimalan peran penyuluh pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan.

“Upaya ini tidak hanya mendukung pemenuhan gizi keluarga, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan berbasis lokal,” ujarnya. (*)

Redaktur

Recent Posts

Bupati Harno Ingatkan Penyedia MBG Tak Maruk Ambil Untung hingga Kurangi Porsi Makan

Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, Harno mengingatkan penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) tak maruk ambil…

3 jam ago

Satgas Berupaya Maksimalkan Program MBG di Rembang, Sejumlah Kendala Dihadapi

Rembang, Rembangnews.com – Satgas program Makan Bergizi Gratis (MBG) memaksimalkan pelaksanaan program tersebut di Rembang.…

3 jam ago

Kesenian Laesan dari Lasem Rembang Bakal Ditampilkan di TMII

Rembang, Rembangnews.com – Kesenian Laesan dari Lasem, Kabupaten Rembang bakal ditampilkan di Anjungan Jawa Tengah,…

1 hari ago

Wagub Hanies Tekankan Pentingnya Regenerasi Relawan PMI Rembang

Rembang, Rembangnews.com – Wakil Bupati Rembang, Hanies menekankan pentingnya regenerasi relawan Palang Merah Indonesia (PMI)…

1 hari ago

Wabup Hanies Harap Fasilitas Aula Baru Dapat Dukung Kegiatan PMI Rembang

Rembang, Rembangnews.com – PMI Rembang kini memiliki aula baru. Wakil Bupati Rembang, Hanies pun berharap…

1 hari ago

Alokasi Bantuan RTLH di Rembang Capai 1.000 Unit Tahun 2025

Rembang, Rembangnews.com – Alokasi bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Rembang pada tahun…

1 hari ago

This website uses cookies.