Peringati Hari Remaja Internasional, Diskusi Remaja Digelar di Rembang

Rembang, Rembangnews.com – Diskusi remaja digelar dalam rangka memperingati Hari Remaja Internasional atau Internasional Youth Day pada tanggal 12 Agustus 2022. Peringatan hari remaja awalnya dicetuskan oleh Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB), bertujuan agar pemerintahan memperhatikan isu-isu yang terjadi di kalangan remaja.

Doni Irwan sebagai Fasilitator YC KIBARR mengatakan Hari Remaja Internasional tahun ini mengangkat tema “Solidaritas Antar Generasi”.

Tema tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua pihak akan hal dasar bahwa semua kalangan usia, dari yang tua sampai muda sangat dibutuhkan oleh bangsa ini.

Untuk menurunkan tema tersebut YC KIBARR sebagai program remaja PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) menggelar diskusi remaja. Fokus kegiatan itu untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman bagi remaja akan hak- hak kesehatan reproduksi remaja.

“Hal ini dimaksudkan agar membantu remaja agar bertanggung jawab, mendapatkan hak atas akses kesehatan reproduksi yang komprehensif dan memberikan kesadaran untuk membangun solidaritas dan generasi antar generasi,” ujarnya.

Ditambahkan diskusi dengan tema tersebut sangat tepat dirasa karena akhir-akhir ini memang sering terjadi pelecehan seksual. Seperti yang muncul di pemberitaan media, termasui kasus pelecehan di lembaga pendidikan.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di ruang audio visual komplek museum RA Kartini, pada Minggu (28/8/2022) menghadirkan narasumber Kalis Mardiasih, seorang Penulis Aktivitis Gender dari Sleman Yogyakarta.

Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi kegiatan tersebut. Terlebih masalah kekerasan seksual dan gender merupakan isu penting yang harus diketahui oleh para remaja, selain perihal lainnya.

“Saatnya jenengan sudah membedah di forum ini, saya kira ini harus maksimal. Dan saya harap bisa terukur diskusinya dan membuahkan hasil,” ungkapnya.

Nantinya Pemkab Rembang dan PKBI bisa menindaklanjutinya dengan lebih konkrit. (*)