Rembangnews.com – Najwa Shihab memberikan bukti terkait dengan kritikannya soal gaya polisi yang hedon. Sebelumnya, ia dikritik oleh Nikita Mirzani lantaran ujarannya itu.
Melalui chanel Youtube, Najwa Shihab berbicara terkait dengan gaya hedon aparat penegak hukum itu. diskusi tersebut dilakukan bersama Jovial da Lopez, dan Andovi da Lopez.
“Problemnya adalah ketika pejabat-pejabat ini kita tahu gaji lo tuh berapa, tunjangan lo tuh berapa, dan nggak matching hidup mewahnya dengan pendapatan mereka. Jadi wajar orang bertanya-tanya, ‘Halal nggak sih duit lo?’. Ya kan?” ucap Najwa Shihab dilihat, Sabtu (23/9/2022).
Mereka bahkan membahas terkait dengan peraturan yang mengatur bagaimana seharusnya tata kelakuan dari polisi dan keluarga. Hal ini termuat dalam ST/30/Xi/Hum.3.4/2019/Divpropam
Kemudian ia juga membicarakan terkait dengan peraturan yangmana bisnis apa saja yang diperbolehkan polisi ada dalam Perkap No.9 Tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri.
Wanita yang kerap disapa Mbak Nana ini lantas memberikan contoh kehidupan Jenderal Hoegeng.
“Betapa ia selalu menjaga agar tidak ada konflik kepentingan yang dilanggar. Pernah suatu saat Eyang Meri ini bikin toko bunga, florist, untuk menambah biaya penghasilan, waktu itu Jenderal Hoegeng belum jadi polisi sebetulnya, jabatannya masih menjadi Kepala Imigrasi tahun ’60-an. Begitu dia dapat jabatan itu (polisi), Eyang Meri langsung suruh tutup toko bunganya, karena Jenderal Hoegeng takut orang datang sengaja beli ke toko bunganya untuk mendekati Jenderal Hoegeng,” cerita Najwa.
Ia menceritakan ketika Eyang Meri ingin menengok ayahnya yang sakit di Belanda namun dilarang oleh Jenderal Hoegeng.
“Jenderal Hoegeng melarang, nggak boleh istri Kapolri pergi ke luar negeri karena nggak boleh terlihat bermewah-mewah dan nanti orang bertanya-tanya kok bisa sih pelesiran ke luar negeri. Jadi akhirnya nggak jadi pergi ke Belanda, ayahnya terlanjur wafat dan tidak bertemu,” tambah dia.
Ia lantas menyinggung ada seseorang yang menyerang dirinya ketika berbicara terkait dengan gaya hidup polisi yang hedon.
“Teman-teman, hari ini, di tengah tsunami informasi dan virus dusta yang meracuni udara, saya percaya salah satu tugas jurnalisme adalah menggaungkan suara publik. Sesederhana itu sebenarnya yang saya lakukan dan dilakukan begitu banyak jurnalis lain. Menyuarakan apa yang kami anggap penting, ada banyak kebenaran, manis atau pahit yang semuanya harus berani dibicarakan secara bersama-sama hari ini,” tutur Najwa Shihab.
Najwa Shihab mengatakan adanya upaya intimidasi yang membuat nyali menjadi ciut.
“Dan, dalam upaya untuk membicarakan kebenaran selalu ada usaha untuk merobohkan nyali lewat intimidas, beragam intimidasi, macam-macam bentuk intimidasinya, tapi tujuannya selalu satu, membangun rasa ngeri, menakut-nakuti supaya kita berhenti,” kata dia.
“Siapapun bisa mengalami itu. Populer karena karya dan juga karena tindakan sehari-hari yang menginspirasi. inspiratif itu sebenarnya, punya daya tular karenanya mari rapatkan barisan mari saling merapatkan nyali memperjuangkan nilai integritas, toleransi, pentingnya partisipasi. Supaya selalu ada orang-orang di luar sana yang juga menolak berhenti dan terus berani,” kata Najwa Shihab. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik news dengan judul, “Najwa Shihab Kasih Bukti Polisi Tak Boleh Hedon”
Rembang, Rembangnews.com – Grand Final Pemilihan Duta Literasi Rembang tahun 2025 telah sukses digelar. Dari…
Rembangnews.com – Industri rumahan senjata api (senpi) di Bandar Lampung digerebek Polda Lampung. Ada puluhan…
Rembangnews.com – Indonesia berencana membangun 1 juta apartemen murah bersama dengan Grup Qatar (Al Qilaa…
Rembangnews.com- Darah haid yang keluar saat menstruasi merupakan hal alami yang dialami oleh setiap wanita.…
Rembangnews.com – Ketua Bawaslu Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara, Abang Saputra (41) tewas dalam…
Rembangnews.com – Pengguna ponsel pintar diimbau lebih berhati-hati dalam mengunduh aplikasi, terutama yang berasal dari…
This website uses cookies.