Categories: LifestyleTeknologi

Mengenal Istilah Social Engineering

Rembangnews.com – Social engineering merupakan salah satu modus penipuan yang marak terjadi di masyarakat. Nampaknya, para penipu mulai menggunakan berbagai akalnya demi menguras uang korban.

Social engineering biasanya dilakukan dengan mengelabuhi masyarakat demi mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan pelaku.

Istilah social engineering juga bisa disebut soceng. Pelaku biasanya mempengaruhi pikiran korban melalui beragam cara dan media yang persuasif atau menarik.

Korban akan dibuat senang atau panik, sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti apapun instruksi dari sang pelaku.

Saat korban sudah memberikan informasi yang dibutuhkan pelaku, maka pelaku tersebut akan menggunakan data dan informasi pribadi tersebut untuk mengambil alih akun, menyalahgunakan data pribadi nasabah, hingga mencuri uang di rekening.

Informasi yang bisa dicuri dari modus pencurian ini antara lain username aplikasi, password, PIN, MPIN, kode OTP, nomor kartu ATM/kartu kredit/kartu debit, nomor CVV/CVC kartu kredit/debit, nama ibu kandung, atau info pribadi lainnya.

Penipuan biasanya dilakukan dengan berpura-pura sebagai petugas bank yang meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP, atau data pribadi korban. Atau juga dengan menghubungi nasabah melalui telepon, akun media sosial, email, dan website bank.

4 modus social engineering menurut OJK diantaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, info perubahan tarif transfer bank. Di mana, penipu akan berpura-pura menjadi pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban. Penipu kemudian akan meminta korban mengisi tautan atau link formulir yang berisi isian data pribadi, seperti PIN, OTP, hingga password.

Kedua, menawarkan menjadi nasabah prioritas. Modus lainnya yaitu dengan menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan. Lalu korban akan diminta memberikan data pribadi, seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, Nomor CVV/CVC, hingga password.

Ketiga, akun layanan konsumen palsu. Ada juga media sosial palsu yang mengatasnamakan bank. Oleh karena itu, nasabah perlu waspada dan bisa membedakan mana akun asli dan palsu.

Pelaku akan melancarkan aksinya dengan menawarkan bantuan menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke website palsu atau dengan meminta nasabah memberikan data pribadinya.

Keempat, memberikan tawaran menjadi agen laku pandai. Penipu juga melakukan penawaran jasa agen laku pandai bank tanpa disertai persyaratan rumit.

Penipu akan meminta korban untuk mentrasnfer uang untuk mendapatkan mesin EDC. Petugas bank yang asli, tidak akan pernah meminta atau menanyakan password, PIN, MPIN, OTP atau data pribadi nasabah. (*)

Redaktur

Recent Posts

Oknum Ngaku Wartawan di Tangsel Diamankan Usai Lakukan Pemerasan

Rembangnews.com – Sejumlah oknum yang mengaku sebagai wartawan di Tangerang Selatan (Tangsel) diamankan usai melakukan…

1 hari ago

Ke Mana Perginya Lemak Saat Berat Badan Turun? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Rembangnews.com – Banyak orang bertanya-tanya: ke mana sebenarnya perginya lemak tubuh ketika berat badan turun?…

1 hari ago

Sebanyak 294 Kopdes Merah Putih di Rembang Resmi Kantongi Legalitas

Rembang, Rembangnews.com – Sebanyak 294 Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Rembang telah resmi mengantongi…

1 hari ago

Musikal Petualangan Sherina Kembali Hadir Meriahkan Panggung Jakarta, Rayakan 25 Tahun Film Legendaris

Rembangnews.com – Siapa yang tidak kenal dengan Petualangan Sherina, film musikal legendaris yang pertama kali…

1 hari ago

Tiga Desa di Rembang Jadi Percontohan Tim Pembina Posyandu

Rembang, Rembangnews.com – Sebanyak tiga desa di Kabupaten Rembang menjadi percontohan Tim Pembina Posyandu (TP…

1 hari ago

Pria di Jaktim Jadi Korban Penikaman Usai Tagih Utang

Rembangnews.com – Seorang pria di Jakarta Timur menjadi korban penikaman usai menagih utang. Peristiwa itu…

2 hari ago

This website uses cookies.