Rembang, Rembangnews.com – Ada lebih dari 12 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang yang berhasil bertahan di masa sulit tahun 2020 hingga 2023. Dimana saat itu merupakan masa pandemi berlangsung.
Para UMKM yang bertahan itu terbantu dengan adanya kebijakan pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa agunan bernama Kredit Bulanan Mikro Bangkit (KBMB) dari PT BPR BKK Lasem.
Plt Direktur Utama PT BPR BKK Lasem, Herry Setyo Nugroho mengatakan bahwa KBMB disubsidi oleh Pemerintah Kabupaten Rembang dan tersalurkan sebesar Rp55 miliar.
“Sasaran pelaku UMKM tercapai dengan terealisasinya bantuan kepada 11.272 pelaku UMKM. Pinjaman maksimal Rp5 juta tanpa agunan,” ujarnya.
Pemkab Rembang juga memiliki program lain yaitu Kredit Bulanan Subsidi Inflasi (KBSI), yang diluncurkan pada 2022-2023. KBSI tersalurkan dengan total Rp4,16 miliar kepada 844 pelaku UMKM.
“Dua program ini sangat membantu masyarakat. Tanpa bunga, program ini memberikan modal usaha tambahan yang menguntungkan dan sangat ringan bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan bahwa pemerintah menyadari jika pandemi menyebabkan UMKM kesulitan, sehingga program itu pun diluncurkan.
“Dulu maksimal Rp5 juta tanpa bunga dan tanpa potongan apapun. Alhamdulillah, program ini sudah berjalan dengan baik,” katanya. (*)