Rembang, Rembangnews.com – Mencuat kabar jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rembang defisit.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Rembang, Harno mengatakan bahwa APBD Rembang belum bisa dikatakan defisit karena pelaksanaan anggaran masih berjalan dan belum selesai. Sejumlah kegiatan yang didanai APBD juga masih ada yang dalam proses.
“Jadi mau dibuat defisit, imbang, atau surplus masih bisa, karena semua masih berjalan,” ujar Bupati Harno.
Bupati Harno menyebut jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang telah mengumpulkan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) hingga pimpinan instansi untuk mencermati kondisi anggaran.
Untuk mengantisipasi defisit anggaran, Pemkab Rembang telah memprioritaskan kebutuhan yang memang wajib. Kemudian belanja yang dinilai tidak mendesak juga akan dialihkan ke tahun anggaran berikutnya.
“Tinggal menggeser, yang wajib-wajib dipenuhi. Sedangkan yang tidak wajib nanti bisa ditunda, sehingga kalau bisa ditunda dan dimasukkan tahun berikutnya. Jadi bisa tidak defisit,” ujarnya.
Ia menyebut jika kebutuhan anggaran belanja mencapai sekitar Rp200 miliar. Namun jika kondisi tak memungkinkan maka pengurangan bisa dilakukan dengan selektif.
“Mana yang bisa dikurangi ya dikurangi, sehingga tidak terkesan muncul bahasa defisit. Yang jelas untuk menutup yang wajib ini juga harus mengurangi yang masih bisa ditunda. Agar tidak muncul bahasa defisit,” jelasnya. (*)