Rembangnews.com – Impor jagung yang digunakan untuk bahan bakur industri saat ini dihentikan sementara.
Hal itu dilakukan mengingat saat ini sejumlah daerah di Indonesia sedang panen raya jagung.
“Oleh karena itu impor jagung untuk industri kita tidak bolehkan dulu, sekarang lagi panen raya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dilansir dari Bisnis.com.
Agar tak merugikan petani, pihaknya mengupayakan agar harga jagung di tingkat petani di level Rp5.500 per kilogram.
Ketersediaan jagung hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai 20,48 juta ton. Jumlah tersebut dinilai bisa mencukupi karena kebutuhan diperkirakan 14,85 juta ton.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan realisasi impor jagung industri untuk bahan baku makanan, minuman, dan pembuatan gluten serta pemanis masih rendah.
Sementara itu, realisasi impor jagung saat ini baru mencapai 350.000 ton dari total Persetujuan impor 900.000 ton.
“Untuk kebutuhan industri sudah disepakati dalam rapat, importasi hanya bisa dilakukan di luar masa panen raya,” jelasnya. (*)