Rembangnews.com – Pameran dan Bursa Tosan Aji bertajuk “Ngudi Kawruh Sejatining Tosan Aji” digelar 29-31 Agustus 2025 di Kampung Seni Borobudur. Sekitar 51 penjual dan perajin perlengkapan keris dari seluruh Jawa ikut terlibat pada acara ini.
Pameran dan bursa tosan aji yang didukung Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara bertujuan membangun kesadaran, keterlibatan, dan rasa memiliki ekosistem budaya bersama.
Termasuk memberikan pengetahuan kepada generasi tentang seluk beluk keris sebagai senjata tradisional yang memiliki sejarah dan nilai spiritual tinggi.
“Saya kadang sedih ada orang pakai blangkon, surjan (tapi) pakai celana panjang dan sepatu. Seperti kurang menghargai adat. Saya harap jangkep mengenal adat, termasuk menyelipkan keris saat mengenakan pakaian Jawa,” pungkas Ketua Pelaksana Pameran dan Bursa Keris Satriyatama, Agustinus Sumadiyono.
Kerajinan keris sendiri berpotensi dikembangkan menjadi ekonomi kreatif karena sedikitnya memenuhi tiga syarat: Diakui UNESCO sebagai karya budaya leluhur Nusantara, mengandung nilai kehidupan, dan memiliki unsur penyusun nonbenda yang sarat makna-filosofi.
Keris seperti benda koleksi seni lainnya (lukisan, patung, dan pahatan), tidak bertumpu pada standar nilai tukar barang. Harga keris tergantung pada unsur nilai estetika, emosional, dan historis.
Meski ada kesepakatan mengenai jenis pamor tertentu, keris dengan motif tempaan logam serupa bisa jadi punya harga yang berbeda. Setiap keris punya nilai tukar yang beragam, tergantung subjektifitas penjual maupun pembeli.
“Makanya kami pakai tema, pameran dan bursa tosan aji. Sebab ada banyak bakul-bakul keris yang hadir. Ikon yang kita pakai keris Dhapur Jalak. Biasanya keris untuk kesejahteraan, rezeki, pergaulan dan ketentraman,” kata Ketua Pelaksana Pameran dan Bursa Keris Satriyatama, Agustinus Sumadiyono, Sabtu (30/8).
Dhapur Jalak memiliki ciri bentuk keris lurus dengan pisau lebar, panjang, dengan bagian sor-soran (bawah) agak tebal. Keris jenis ini memakai tikel alis dengan pamor mlumah, miring atau wengkon.
Salah satu model Dhapur Jalak yang terkenal adalah Dhapur Jalak Sangu Tumpeng. Keris dhapur ini yakin bertuah memberikan gambaran rezeki kepada pemiliknya.
“Untuk menghargai Candi Borobudur, kami juga menampilkan keris Dhapur Jalak Buda. Model ini sudah ada sejak zaman pelestarian dari zaman batu ke zaman besi,” lanjutnya. (*)