CPNS Rembang Bisa Dipecat Jika Indisipliner

Rembang, Rembangnews.com – Bupati sering mengingatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Rembang telah berkali-kali memberhentikan PNS secara tidak hormat akibat sikap indisipliner.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa 369 CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dari berbagai formasi yang akan mengisi jajaran Pemerintahan Kabupaten Rembang resmi menerima SK (Surat Keputusan) pengangkatan CPNS hari ini, Selasa (26/04/2022).

Bertempat di Balai Kartini, Rembang, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang datang sebagai pengabdi negara.

“Saya ucapkan selamat kepada adik-adikku yang telah mendapatkan surat keputusan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara),” Kata Bupati dala sambutannya.

Pelantikan di bulan ramadan ini pun nampaknya menjadi momentum yang spesial bagi Pemerintah Kabupaten Rembang. Ramadan dinilai sebagai bulan suci penuh berkah sehingga pelantikan CPNS di Rembang pun diharap membawa keberkahan.

Lebih lanjut, Bupati Hafidz turut menyampaikan nasihat-nasihat untuk para calon pegawai negara itu agar tak terlena dengan tanggung jawab baru yang diembannya.

“Kalau adik-adik CPNS 10tahun boleh mengajukan beralih tempat dengan alasan tertentu, PPPK tidak boleh. Ini harus disyukuri, bagaimana caranya? Tugasnya harus dimaksimalkan,” tegasnya.

Dirinya pun mengingatkan agar CPNS harus mengetahui bahwa tugas yang mereka jalani merupakan amanah dan tanggung jawab yang besar, sehingga jika terjadi penyelewengan jabatan maka resiko yang diterima pun sangat besar.

Dalam sambutannya, Bupati menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Rembang telah berkali-kali memberhentikan PNS secara tidak hormat akibat sikap indisipliner mereka.

“Kalau PNS ada ketentuan jika anda tidak masuk selama 40hari tanpa izin, maka akan dikeluarkan. Maka hati-hati ya. Karena kita sudah banyak memecat pegawai yang indispliner,” ungkapnya.

Oleh karena itu, CPNS diharapkan dapat menaati aturan dan ketentuan yang telah dibuat baik oleh negara maupun oleh Pemerintah Kabupaten Rembang sebagai daerah di mana mereka mengabdikan diri. (*)