Lifestyle

Mengenal Istilah Hustle Culture dan Dampaknya

Rembangnews.com – Apakah Anda pernah mendengar istilah hustle culture? Istilah ini mulai banyak dipakai kalangan pekerja milenial hingga gen Z.

Hustle culture merupakan budaya bekerja terlalu keras dan mendorong diri sendiri untuk melewati batas kemampuan demi mencapai sebuah tujuan kapitalis, seperti kekayaan, kemakmuran, dan kesuksesan secepat mungkin.

Bagi anak muda yang tengah berada di kehidupan dewasa mula atau bagi mereka yang baru saja menjajal dunia kerja, capaian kesuksesan biasanya menjadi hal yang selalu dibandingkan satu sama lain.

Hal inilah yang kemudian mendorong mereka untuk bekerja dengan keras dan cenderung overload demi mencapai tingkat kesuksesan yang mereka idamkan.

Hal negatif dari hustle culture adalah membuat seseorang merasa tak pernah cukup dengan apa yang diraih dan cenderung menganggap apa yang dilakukan belum seberapa untuk mengantarkan pada kesuksesan.

Mereka yang menganut hustle culture pun cenderung lebih mementingkan produktivitas dan materi. Sehingga hal-hal lain seperti hubungan antar manusia, kebahagiaan diri, dan kesehatan mental cenderung diabaikan.

Meskipun secara kasat mata mereka terlihat memiliki produktivitas dan pencapaian yang baik, namun sebenarnya hustle culture merugikan orang yang menganutnya.

Mereka bisa saja kelelahan secara fisik maupun mental. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan jika orang yang bekerja terlalu keras dapat meningkatkan resiko penyakit.

Karena mereka cenderung mengabaikan hal diluar produktivitas dan materi, makai a akan kehilangan work life balance serta kebahagiaan untuk hidup seutuhnya.

Penyebab hustle culture bisa saja dari tekanan sosial dan toxic positivity. Lingkungan sosial biasanya hanya menilai kesuksesan orang lain dari tingkat jabatan, jumlah gaji, dan jenis pekerjaan. Hal ini bisa mendorong sesorang untuk hidup dalam hustle culture.

Selain itu, adanya toxic positivity atau asumsi positif terhadap sesuatu yang sebenarnya membuat tertekan juga berpengaruh. Di mana seseorang menuntut atau dituntut selalu beranggapan positif atas apa yang dijalani meskipun sedang berada dalam keadaan lelah.

Padahal sebenarnya, mengambil jeda dan beristirahat adalah hal yang boleh dilakukan. Dan hal ini terkadang diperlukan untuk membuat tubuh dan pikiran bisa bekerja dengan lebih baik lagi. (*)

Redaktur

Recent Posts

Hari Anak Nasional 2025, TP PKK Rembang Gelar Sosialisasi terkait Pola Asuh

Rembang, Rembangnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan…

6 jam ago

Pemkab Rembang Bakal Pertemukan Pengurus Kopdes Merah Putih dengan Mitra Srategis

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bakal memfasilitasi pertemuan antara pengurus Koperasi Desa Merah…

10 jam ago

Bupati Rembang Minta Mahasiswa KKN Beri Kontribusi Nyata

Rembang, Rembangnews.com – Bupati Rembang, Harno meminta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bisa menjadi mitra…

1 hari ago

Pemkab Rembang Ajak Petani Ikut Pembangunan Embung Partisipatif

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengajak petani untuk ikut dalam pembangunan embung partisipatif.…

1 hari ago

Rembang Expo 2025 Bakal Digelar 25-31 Juli 2025

Rembang, Rembangnews.com – Acara Rembang Expo 2025 dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-284 Kabupaten Rembang…

1 hari ago

Pemkab Rembang Siapkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Siswa

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menyiapkan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) untuk siswa. Sasaran…

1 hari ago