Rembangnews.com – Majalengka memiliki festival unik bernama Kawin Batu. Acara unik ini biasanya terselenggara pada bulan Desember setiap tahun.
Festival Kawin Batu ini pertama kali dicetuskan oleh Baron Famousa dengan komunitas Kirik Nguyuh. Acara ini sudah berlangsung sekitar 6 tahun yang lalu.
Kawin Batu ini yaitu sebuah acara menikahkan atau menjodohkan batu yang dibawa oleh setiap tamu undangan. Tamu undangan pun datang dari berbagai daerah di Majalengka.
Acara ini memiliki arti yang sangat mendalam dan toleransi menjadi makna tersiratnya. Arti dari festival Kawin Batu ini adalah tentang bagaimana seseorang dalam mengelola kerukunan hidup antara manusia dan manusia, manusia dan alam, serta manusia dan Tuhan.
Selain itu, acara tersebut jugs menjadi sebuah ajang untuk memperat tali persaudaraan dan persatuan antar masyarakat.
Acara menikahkan ratusan batu-batu tersebut berada di Gunung Tilu, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.
Saat festival tersebut berlangsung, setiap tamu undangan harus maju lalu naik ke atas panggung untuk menyerahkan batu yang berasal dari daerah mereka.
Penyerahan batu tersebut dengan iringan tari Sanggar Gulam yang menjadi pertanda bahwa batu-batu tersebut sudah sah menjadi sebuah keluarga batu baru.
Festival ini juga di dedikasikan untuk konservasi lingkungan. Hal ini sebagai lambing persahabatan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Acara ini juga merupakan sebuah ajakan kepada masyarakat agar tetap rukun meski berbeda-beda keyakinan dan tempat asal. Hal itu tergambar dari batu yang di bawa dari berbagai daerah kemudian di satukan.
Dengan adanya festival Kawin Batu tersebut agar kita dapat belajar bahwa batu tidak sekonyong-konyong menjadi sebuah batu. Namun batu juga mengalami sebuah proses evolusi, dari mineral yang bersatu kemudian menjadi sebuah batu.
Dengan kekokohan batu tersebut Baron mengharap dapat menjadi lambang kokohnya persaudaraan masyarakat Majalengka.