Rembangnews.com – Pemerintah mengubah sistem Kartu Prakerja pada tahun 2023 menjadi normal untuk memungkinkan peserta dapat belajar secara online maupun offline. Sistem normal tersebut mulai pada gelombang ke-48. Melalui akun resmi Instagram @prakerja.go.id terlihat ada enam perbedaan pada program Kartu Prakerja 2023 dibandingkan tahun lalu. Berikut beberapa perbedaan dari program prakerja :
Kartu prakerja bukan lagi program penunjang hidup
Program kartu prakerja menjalankan misi ganda pada tahun 2020-2022 dengan program pengembangan keterampilan tenaga kerja dan bantuan sosial. Oleh karena itu, program ini dinamakan bantuan semi sosial. Mulai tahun 2023, program kartu prakerja hanya akan fokus pada peningkatan keterampilan tenaga kerja.
Penerima bantuan sosial dapat mendaftar Kartu Prakerja
Sebab bukan lagi program semi bantuan sosial, penerima bantuan negara seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Produktif untuk Usaha Mikro – Badan Usaha (BPUM), menerima subsidi upah (BSU) dan lainnya dapat mendaftar sebagai peserta Kartu Prakerja.
Nilai kompensasi yang lebih tinggi
Mulai tahun 2023, total nilai kompensasi menjadi Rp 4,2 juta. Lebih khusus lagi, nilai kompensasi sebesar Rp 3,5 juta tesebut untuk biaya pelatihan, Rp 600.000 untuk penggantian biaya transportasi dan internet, dan Rp 100.000 untuk insentif pengisian survei.
Pilihan pelatihan offline dan blended
Program ini mulai menerapkan kegiatan offline dan blended di 10 provinsi pada tahap pertama. Provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTT, Bali, Papua, Kalimantan Barat, Sumatera Utara.
Pelatihan online tidak lagi dalam bentuk video
Pelatihan online dalam sistem standar berlangsung dengan bentuk webinar langsung. Jadi hanya menampilkan video saja.
Standar minimal waktu pelatihan
Sepanjang tahun 2020-2022, waktu latihan minimal hanya 6 jam. Tahun ini, waktu minimum