Penyakit Hemofilia dan Penyebabnya/iStock
Rembangnews.com – Hemofilia adalah penyakit keturunan. Gejala yang menunjukkan Hemofilia adalah perdarahan yang berlangsung lebih lama. Seringnya penyakit ini diderita oleh pria.
Penyakit Hemofilia merupakan kelainan langka yang terjadi saat darah kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. Hal itulah yang kemudian menyebabkan darah yang keluar menjadi sukar membeku.
Penyakit Hemofilia memiliki dua jenis yaitu Hemofilia A atau Hemophilia klasik yang terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FVIII dan Hemofilia B atau Christmas Disease yang terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FIX.
Berdasarkan kadar Factor VIII dan Factor IX di dalam darah, Hemofilia A dan B bisa digolongkan sebagai berikut.
Sayangnya, penyakit ini disebut belum bisa disembuhkan. Namun penderita masih dapat hidup normal apabila bisa mencegah terjadinya luka dan rutin kontrol ke dokter.
Gejala Penyakit Hemofilia
Gejala utama penyakit ini adalah darah yang sukar membeku, menyebabkan perdarahan sulit dihentikan dan berlangsung lebih lama, misalnya pada mimisan atau luka gores, pendarahan pada gusi, perdarahan yang sulit berhenti setelah operasi, misalnya setelah sunat (sirkumsisi).
Selain itu darah pada urine dan tinja, mudah mengalami memar, pendarahan pada sendir yang ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut.
Penyakit Hemofilia sendiri tak dapat dicegah, namun bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya luka dan cedera untuk menghindari pendarahan, diantaranya sebagai berikut.
Penyebab Penyakit Hemofilia
Hemofilia terjadi karena mutasi genetik yang kemudian menjadi penyebab darah kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX. Hal itulah yang kemudian menyebabkan darah sukar membeku dan perdarahan sulit dihentikan.
Mutasi genetik menjadikan kelainan kromosom X, yang kemudian kelainan tersebut diturunkan oleh ayah, ibu, atau kedua orang tua kepada anak.
Pada umumnya, Hemofilia yang bergejala terjadi pada laki-laki. Sedangkan anak perempuan seringnya menjadi pembawa gen abnormal yang berpotensi diwariskan kepada keturunannya.
Rembang, Rembangnews.com – Rembang Expo 2025 telah resmi dibuka. Ada berbagai jenis produk yang bisa…
Rembang, Rembangnews.com – Kabupaten Rembang menjadi daerah penghasil anak sapi atau pedet terbanyak ke-4 di…
Rembang, Rembangnews.com - Pelaku usaha karaoke mengeluh terkait maraknya warung kopi yang menyediakan fasilitas karaoke…
Rembang, Rembangnews.com - Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)…
Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar Pasar tani dalam rangka memperingati Hari Jadi…
Rembang, Rembangnews.com – Gerakan Ibu Menanam Pohon (RABU PON) menjadi upaya meningkatkan ketahanan pangan. Selain…
This website uses cookies.