Penyakit Hemofilia dan Penyebabnya

Rembangnews.com – Hemofilia adalah penyakit keturunan. Gejala yang menunjukkan Hemofilia adalah perdarahan yang berlangsung lebih lama. Seringnya penyakit ini diderita oleh pria.

Penyakit Hemofilia merupakan kelainan langka yang terjadi saat darah kekurangan protein pembentuk faktor pembekuan. Hal itulah yang kemudian menyebabkan darah yang keluar menjadi sukar membeku.

Penyakit Hemofilia memiliki dua jenis yaitu Hemofilia A atau Hemophilia klasik yang terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FVIII dan Hemofilia B atau Christmas Disease yang terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah FIX.

Berdasarkan kadar Factor VIII dan Factor IX di dalam darah, Hemofilia A dan B bisa digolongkan sebagai berikut.

  1. Hemofilia Berat (Kurang dari 1% dari jumlah normalnya). Dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan, kadang-kadang pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
  2. Hemofilia Sedang (1%-5%) dari jumlah normalnya), perdarahan dapat terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olahraga yang berlebihan.
  3. Hemofilia Ringan (5%-30% dari jumlah normalnya) mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mengalami luka yang serius. Wanita Hemofilia ringan mungkin akan mengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.
Baca Juga :   Tak Hanya Enak, Berikut Manfaat Kunyah Permen Karet

Sayangnya, penyakit ini disebut belum bisa disembuhkan. Namun penderita masih dapat hidup normal apabila bisa mencegah terjadinya luka dan rutin kontrol ke dokter.

Gejala Penyakit Hemofilia

Gejala utama penyakit ini adalah darah yang sukar membeku, menyebabkan perdarahan sulit dihentikan dan berlangsung lebih lama, misalnya pada mimisan atau luka gores, pendarahan pada gusi, perdarahan yang sulit berhenti setelah operasi, misalnya setelah sunat (sirkumsisi).

Selain itu darah pada urine dan tinja, mudah mengalami memar, pendarahan pada sendir yang ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan lutut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *