Rembang, Rembangnews.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang masih melakukan monitoring terhadap virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu dilakukan dengan melakukan pengambilan sample darah sapi yang telah mendapatkan vaksin booster PMK. Selain itu, Dintanpan juga memberikan vitamin pada sapi tersebut.
Sub. Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Erdyanti Permatasari mengatakan bahwa sample darah yang diambil nantinya akan diteliti apakah masih terdapat antibodi NSP (Non Structural Protein).
Jika masih ada antibodi NSP, maka vaksinasi harus dilakukan dengan waktu setiap enam bulan sekali.
“Nanti serum (sample darah sapi-red) akan dikirim ke Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta
untuk dilihat antibodi NSP (Non Structural Protein). Jika masih ada antibodi NSP di ternak tersebut artinya virus masih bisa bereplikasi,” terangnya.
PMK sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Aphthovirus yang sangat menular. Kabupaten Rembang sendiri telah memberikan vaksin PMK terhadap 130 ribuan sapi. Dari mulai vaksin dosis pertama hingga booster.
Monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kekebalan ternak tersebut dan mengetahui perkembangan virus yang bersirkulasi setelah vaksinasi.
“Sapi yang akan diambil sample darahnya sebanyak 1.106 ekor. Dengan 39 petugas, masing- masing mengambil sample darah 20 ekor sapi,” ujarnya. (*)