Rembangnews.com – Berikut fenomena langit yang terjadi pada bulan Februari 2024.
Kejadian alam di luar angkasa yang dapat teramati dari Bumi merupakan pengertian dari fenomena langit.
Bulan akan terbit tengah malam dan terbenam di siang hari. Ini adalah waktu yang ideal untuk mengamati Bulan dengan jelas, karena terangnya cahaya bulan saat terbit.
Pada tanggal ini, Bulan akan berpapasan dengan Antares, salah satu bintang paling terang di rasi Scorpius. Fenomena ini memberikan kesempatan bagi para pengamat langit untuk mengamati interaksi menarik antara Bulan dan bintang ini.
Kedua objek ini bisa diamati jelang dini hari sebelum Matahari terbit. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 00:54 WIB disusul Antares pada pukul 01:06 WIB dan keduanya hanya terpisah 1,1º.
Dilansir dari planetary.org, sepanjang bulan Februari planet Venus juga terang berada di posisi rendah di timur sebelum fajar, turun lebih rendah ke cakrawala seiring berlalunya waktu. Khususnya pada tanggal 7 Februari, Venus terang berada di dekat Bulan sabit di timur dini hari.
Hujan meteor ini tampak berasal dari rasi Centaurus dan dapat ditemukan di arah tenggara, tidak jauh dari bintang beta Centauri. Para pengamat langit dapat menikmati penampilan indah meteor yang mempercantik langit malam.
Bulan berpapasan dengan Venus dan Mars dan membentuk segitiga di ufuk timur. Ketiga objek ini bisa diamati jelang dini hari sebelum Matahari terbit. Venus terbit lebih dahulu pada pukul 03:50 WIB disusul Bulan dua menit kemudian pada pukul 03:52 WIB. Sementara itu, Mars, si planet merah terbit pukul 04.19 WIB.
Pada hari ini, langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi para pecinta astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti untuk mengabadikan benda-benda langit yang terletak jauh.
Dalam astronomi bulan baru yang dimaksud adalah fase bulan pertama yang terjadi terjadi pada saat Bulan kurang lebih berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi.
Ketika hal itu terjadi seluruh permukaan bulan yang disinari matahari berada di bagian “belakang” bulan dan bagian yang tidak disinari terlihat dari Bumi.
Bulan Baru bisa dilihat secara kasat mata sesekali dalam bentuk siluet hanya pada saat moment tertentu, seperti Gerhana Matahari.
Peneliti Ahli Pertama BRIN itu juga menjelaskan bulan baru lebih bagus untuk melakukan pengamatan, dibanding saat bulan purnama karena cahayanya terlalu terang, mengalahkan objek langit lainnya.
Selain itu pada 10 dan 11 Februari Saturnus kekuningan berada rendah di langit barat malam dan semakin rendah seiring berjalannya waktu, turun di bawah cakrawala pada akhir bulan Februari.
Bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, sekitar 358.088 km. Fenomena ini dapat membuat Bulan terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Selain Venus, sepanjang bulan Februari planet Jupiter akan sangat terang berada tinggi di langit pada sore hari. Khususnya pada 14 Februari bertepatan dengan Hari Valentine, Jupter cerah berada di dekat Bulan sabit di langit malam.
Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam hingga tengah malam saat Bulan terbenam. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengamati Bulan di langit malam.
Bulan berpapasan dengan gugus bintang Pleiades dengan jarak 3,9º dan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai lewat tengah malam. Bulan terbenam pukul 23:33 WIB disusul gugus Pleiades 10 menit kemudian.
Pada 21 – 23 dua planet Venus dan Mars yang jauh lebih redup berada sangat dekat satu sama lain di langit timur dini hari dengan jarak kurang dari satu derajat. Namun, kedua pemandangan planet ini mungkin sulit dilihat karena letaknya yang sangat rendah di ufuk timur. Venus sekitar 100x lebih terang dari Mars.
Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam hingga fajar tiba. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mengamati detail-detail kawah-kawah Bulan yang menarik.
Pada fase ini, seluruh permukaan Bulan yang diterangi cahaya bisa kita lihat dari Bumi. Menariknya fase bulan purnama di bulan Februari ini disebut Snow Moon. Namun suku-suku aslo Amerika menyebutnya sebagai Hunger Moon.
Disebut Snow Moon karena hujan salju lebat yang dialami selama musim ini. Salah satu ciri bulan purnama Snow Moon yang juga terlihat bulan tampak mikro atau kecil. Karena Bulan akan terletak di bagian titik terjauh dari orbitnya. Oleh karena itu bulan akan tampak lebih kecil dan kurang cerah.
Page: 1 2
Rembangnews.com – Seorang pria di Jakarta Timur menjadi korban penikaman usai menagih utang. Peristiwa itu…
Rembangnews.com- Samsung telah membuat kejutan dengan menghadirkan perubahan besar pada lini flagship mereka, Galaxy Z…
Rembangnews.com- Mantan anggota boy group populer asal Korea Selatan, Moon Taeil, resmi dijatuhi hukuman penjara…
Rembang, Rembangnews.com – Turnamen sepak bola Bupati Cup di Kabupaten Rembang bakal kembali digelar tahun…
Rembang, Rembangnews.com – Sebagai upaya mencegah terjadinya banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bersama Balai Besar…
Rembang, Rembangnews.com – Kasus HIV di Kabupaten Rembang tercatat ada 65 kasus per Mei 2025.…
This website uses cookies.