Berita

Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Rembang Lakukan Evaluasi

Rembang, Rembangnews.com – Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Rembang tinggi. Dimana hingga bulan Mei 2024, ada 3 kasus kematian ibu. Sedangkan kasus kematian bayi ada 45 kasus pada pereode yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, Ali Syofii mengatakan bahwa dari kasus kematian ibu, sebanyak 2 kematian ibu saat nifas dan 1 saat hamil.

“Sementara 3 AKI pada 2024 disebabkan sisdrom HELLP, sepsis dan paralisis hipokalemia,” ujarnya.

Sedangkan untuk kematian bayi kebanyakan terjadi karena asfiksia, yaitu ada 15 dari 45 kasus pada 2024. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi dan Berat Badan Lahir Rendah.

“Kita konsentrasi dengan dua hal ini, asfiksia dan berat badan, jika serius pasti bisa menekan kasus kematian bayi,” tuturnya.

Atas tingginya kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melakukan evaluasi dan menyiapkan sejumlah langkah guna menanggulangi masalah tersebut.

Ia mengatakan bahwa kasus kematian ibu dan bayi di Rembang terjadi salah satunya karena terdapat masalah dengan BPJS.

“Yang meninggal ini kita analisa, ternyata mereka belum masuk BPJS. Karena apa mereka sudah jadi peserta tapi menunggak, peserta mandiri kemudian nunggak,” ujarnya.

Selain itu, ia menilai jika program Temokno Laporno Openi (Telponi) masih belum terpantau dengan maksimal. Karena masih ditemui ibu yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia.

“Ada beberapa ibu hamil yang belum terpantau program Telponi (Temokno Laporno Openi),” ujarnya.

Pihaknya pun berharap ke depan kepesertaan BPJS bagi ibu hamil dan balita bisa dipastikan. Kemudian upaya lainnya yang akan dilakukan adalah melakukan penjaringan ibu hamil baru secara berkala, meningkatkan skrining layak hamil bagi calon pengantin dan PUS, serta meningkatkan kualitas ANC terpadu.

“Kita harus punya komitmen, terintegrasi, komunikasinya harus baik jangan sampai melempar tanggung jawab. Kalau menurut Puskesmas harus segera dirujuk ya dibawa ke rumah sakit, jadi harus terukur di semua tingkatan mulai dari desa ke puskesmas sampai rumah sakit,” terangnya. (*)

Redaktur

Recent Posts

Persiapan Peringatan HUT RI di Rembang Capai 80 Persen, Pasukan Segera Disiapkan

Rembang, Rembangnews.com – Persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di Kabupaten Rembang capai…

13 jam ago

Pemkab Rembang Larang Penggunaan Karangan Bunga, Kenapa?

Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengeluarkan surat edaran (SE) yang melarang penggunaan karangan…

13 jam ago

RPJMD 2025-2029 Kabupaten Rembang Telah Disetujui

Rembang, Rembangnews.com – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 Kabupaten Rembang telah disetujui Dewan…

18 jam ago

Gerakan Menanam Pohon di Rembang Digelar 5-6 Agustus

Rembang, Rembangnews.com – Pelatihan dalam rangka Gerakan Ibu/Perempuan Menanam Pohon (Rabu Pon) di Rembang digelar…

2 hari ago

Agar Bansos Tepat Sasaran, Pemkab Rembang Selaraskan Data Kepesertaan BPJS dan DTSEN

Rembang, Rembangnews.com – Guna memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang…

2 hari ago

Warga Dadapan Diajari Membuat Inovasi Produk Herbal

Rembang, Rembangnews.com – Warga Desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang mendapatkan ilmu baru. Yaitu keterampilan…

2 hari ago

This website uses cookies.