Rembang, Rembangnews.com – Menghadapi potensi terjadinya gempa megathrust, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengatakan bahwa masyarakat tak perlu panik. Namun masyarakat perlu menyiapkan diri untuk menghadapi ancaman gempa tersebut. Seperti misalnya, saat melakukan pembangunan rumah harus kokoh dan tahan gempa.
“Yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membangun rumah atau bangunan yang kokoh dan tahan gempa,” ujarnya.
Kemudian masyarakat juga diharapkan mengetahui langkah-langkah keselamatan saat gempa, seperti berlindung di bawah meja atau di sudut rumah serta melindungi kepala dengan tangan atau bantal.
Ketika guncangan berhenti, warga diimbau menuju area terbuka yang jauh dari pohon atau tiang yang dapat berpotensi roboh. Masyarakat juga diharapkan menyiapkan tas kecil darurat yang berisi korek api, lampu senter, dan perlengkapan medis sebagai kesiap-siagaan.
Imbauan tersebut diberikan menindaklanjuti dari Surat Edaran Nomor 360.0/2094 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap surat edaran tersebut bisa meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman megathrust.
Informasi mengenai potensi gempa megathrust ini disampaikan pertama kali oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Data dari BMKG menunjukkan bahwa gempa megathrust di Jateng bagian selatan sudah terjadi sebanyak 12 kali yaitu pada tahun 1840, 1859, 1867, 1875, 1903, 1921, 1937 ,1943, 1979, 1994, 2006 dan yang terbaru tahun 2009 lalu.
Masyarakat pun dapat menghubungi call center BPBD di nomor WhatsApp 082390177474 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau bantuan. (*)