Rembang, Rembangnews.com – Guna menekan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang menyarankan agar Pasar Hewan Pamotan ditutup.
Terlebih, pihak Dintanpan baru saja menemukan ada ternak di pasar tersebut yang mengalami gejala PMK pada Selasa (22/1/2025).
Ada dua opsi yang disarankan. Pertama, melakukan pengetatan pos screening di pasar dengan melibatkan personel dari Polri dan TNI. Dan opsi kedua adalah penutupan sementara pasar tersebut.
“Hari ini sudah kami usulkan ke Pak Kadin Dindagkop, dan akan segera dikaji,” ujar Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan.
Pihaknya pun menyampaikan usulan tersebut ke Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindakop UKM) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan pasar.
Sementara itu, pihak Dintanpan berupaya melakukan pencegahan dengan meminta kendaraan pengangkut ternak dengan gejala PMK putar balik, sehingga tidak masuk pasar di Rembang.
“Salah satu upaya kami adalah menghentikan lalu lintas ternak,” ujar Agus.
Namun ternyata masih ditemukan pedagang yang nekat menjual ternak dengan gejala PMK. Sehingga pihaknya pun merekomendasikan penutupan pasar sementara guna menghindari lonjakan kasus PMK di wilayah tersebut.
“Dari teman-teman medis dan petugas lapangan untuk pos pemantauan di Pasar Hewan Pamotan itu memang dilaporkan masih dijumpai ternak dengan gejala PMK yang masuk di pasar hewan,” pungkas Agus. (*)