Rembang, Rembangnews.com – Ketersediaan air yang minim saat musim kemarau seringkali membuat para petani di Rembang kesulitan.
Oleh karena itu, kelompok tani milenial mengusulkan adanya pembangunan embung. Sehingga kebutuhan air untuk pertanian tercukupi.
Ketua Kelompok Tani Milenial Kabupaten Rembang, Wiwik mengatakan bahwa pihaknya tidak berharap pembangunan embung besar, namun cukup dengan embung kecil di setiap areal pertanian.
“Kelemahan di embung besar, itu kalau kemarau airnya pasti akan habis,” kata Wiwik.
Embung menurutnya bisa dibangun semi permanen dengan cukup menggali tanah di tepian parit, lalu diberi alas plastik membran agar dapat menampung air saat musim penghujan.
“Itu nanti lebih tepat sasaran dan lebih hemat. Jadi kita punya konsep bahwa satu areal sawah satu embung kecil,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Rembang Harno mengatakan bahwa pembangunan embung dengan konsep tersebut perlu mendapat persetujuan dari pemilik lahan. Apabila pembangunannya dilakukan di atas tanah milik petani sendiri, maka Pemkab Rembang mengaku siap membantu proses penggaliannya.
Namun jika embung dibangun di lahan milik pihak lain, maka perlu ada kesepakatan terlebih dahulu.
“Selama ada lokasinya. Lokasinya itu pemilik tanah sendiri atau tanah desa. Kalau petani siap di tanah sendiri Pemkab juga siap menganggarkan begonya. Tapi kalau petani tidak siap Pemkab yang bingung,” tutup Harno. (*)