Rembangnews.com – Sebanyak 7.750 kilogram cadangan beras disalurkan di Salatiga. Ada sebanyak 775 Kepala Keluarga (KK) miskin yang menjadi sasaran.
Setiap keluarga mendapatkan 10 kilogram beras, sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah dan Sosialisasi “Stop Boros Pangan” 2025.
Acara yang digelar secara kolaboratif oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) itu dikemas dalam satu kegiatan terpadu, yang melibatkan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), bazar sembako murah, dan edukasi publik tentang pentingnya mengurangi pemborosan pangan.
Sebanyak 2,5 ton beras dan berbagai sembako dengan harga terjangkau, ludes diserbu masyarakat.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat menantikan adanya akses pangan yang murah dan terjangkau,” ungkap Kepala Dispangtan Salatiga, Henni Mulyanni.
Henni juga menegaskan pentingnya kegiatan itu sebagai bentuk perhatian pemerintah pada generasi muda.
“Kami ingin anak-anak muda menyadari pentingnya menjaga pangan, menghargai prosesnya, dan bijak dalam mengonsumsinya,” tambahnya.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap sosialisasi “Stop Boros Pangan”, sebagai langkah konkret mengatasi ketimpangan akses dan menjaga lingkungan.
“Saya sangat menyambut baik sosialisasi stop boros pangan pada hari ini, yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan akses pangan, melalui pengelolaan yang lebih bijaksana,” ujar Robby.
Sebagai bagian dari gerakan stop boros pangan, Pemkot Salatiga melalui Dispangtan beberapa waktu lalu menggelar kompetisi Duta Stop Boros Pangan. (*)