Meteseh Kaliori Rembang Jadi Contoh Pengelolaan Sampah

Rembang, Rembangnews.comDesa Meteseh, Kecamatan Kaliori Rembang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah.

Desa tersebut memiliki inovasi alat pengolah sampah bernama Inseminator Sampah Sederhana (INSANA). Sehingga bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah rumah tangga.

INSANA sendiri berbentuk menyerupai bangunan perapian dengan dua lubang. Lubang atas digunakan untuk memasukkan sampah, sedangkan lubang bawah berfungsi untuk mengambil sisa pembakaran. Meskipun menggunakan sistem bakar, asap yang dihasilkan minim sehingga lebih ramah lingkungan dibanding pembakaran sampah secara terbuka. Alat ini juga efektif menekan kebiasaan masyarakat yang sebelumnya sering membuang sampah ke sungai.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Meteseh, Suko Siswanto mengatakan bahwa inovasi tersebut bermula dari pembuatan alat yang digunakan secara pribadi pascabanjir besar yang melanda desa pada 2022. Seiring waktu, alat tersebut dinilai cukup efektif dan akhirnya diadopsi oleh pemerintah desa.

Baca Juga :   Perubahan KUA dan PPAS Telah Disetujui Dalam Rapat Paripurna DPRD Rembang

Pada 2024, pemerintah desa mengembangkan alat ciptaannya dengan kapasitas lebih besar dan memasukkannya dalam perencanaan pembangunan melalui Dana Desa 2025 dengan anggaran sekitar Rp15 juta. Kini alat pengolah sampah itu telah terealisasi dan dimanfaatkan selama sekitar enam bulan sejak awal tahun.

Sejak dibangun, sebanyak 151 Kepala Keluarga (KK) ikut serta memanfaatkan alat ini dengan sistem iuran. Setiap KK mendapatkan keranjang sampah yang diambil petugas setiap tiga hari sekali dengan biaya operasional Rp20 ribu per bulan. Warga yang membutuhkan tambahan keranjang dikenai biaya tambahan Rp10 ribu.

“Sementara ini sudah ada 151 KK yang terdata memanfaatkan alat INSANA ini. Tapi dalam satu keluarga biasanya ada yang meminta dua keranjang sampah. Jadi kalau ada satu KK yang minta dua keranjang hanya tambah Rp10 ribu,” ujarnya.

Suko menjelaskan, sebelum dibakar, sampah terlebih dahulu dipilah. Bahan yang masih memiliki nilai ekonomi dimanfaatkan untuk menunjang operasional, sementara sampah tak bernilai langsung dimasukkan ke dalam INSANA.

Baca Juga :   Pembebasan Lahan Embung Kaliombo Rembang Tahap Dua akan Jadi Prioritas di Tahun 2025

“Yang masih bernilai ekonomi kita pilah dan bisa kita gunakan untuk beli minuman buat petugas yang ambil sampah. Sedangkan sampah yang tidak memiliki nilai rupiah akan langsung dibakar, baik sampah kering maupun sampah basah,” jelas Suko.

Manfaat INSANA tidak berhenti pada pengurangan volume sampah. Sisa hasil pembakaran berupa abu juga ditampung dan digunakan sementara untuk menutup atau menguruk lahan kosong. Ke depan, Karang Taruna Desa Meteseh berencana memanfaatkan abu tersebut untuk membuat paving block.

Paving block itu nantinya akan digunakan membangun jalur jogging track di kawasan embung desa, sekaligus menambah fasilitas olahraga bagi warga.

“Karena dari karang taruna Desa Meteseh ini ada tiga embung yang dikelola, pengennya salah satunya nanti dibuat jogging track,” ucapnya.

Baca Juga :   Gerakan Pangan Murah Jadi Upaya Pemkab Jaga Stabilitas Harga

Inovasi pengelolaan sampah ini menarik perhatian desa lain, baik dari wilayah Rembang maupun luar daerah. Beberapa waktu lalu, perwakilan Desa Gandrirejo, Kecamatan Sedan, datang untuk melihat langsung cara kerja INSANA dan berencana menganggarkan pembuatannya. Kunjungan serupa juga datang dari Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

“Mereka malah minta saya dan tukangnya diajak ke Krian untuk membuatkan alat INSANA itu. Tapi karena di rumah masih ada anak kecil yang tidak bisa ditinggal lama, jadi kita buatkan tutorial menggunakan miniatur melalui video yang kita unggah di YouTube,” tutur Suko.

Suko berharap, inovasi INSANA dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Rembang.

“Kalau setiap desa bisa mengelola sampah, pasti sungainya bersih, lingkungannya bersih, dan masyarakatnya juga lebih sehat,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *