Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Magelang, 17 Rumah Rusak dan Warga Luka-luka

Rembangnews.comHujan deras dengan disertai angin kencang melanda Kabupaten Magelang. Akibatnya, sebanyak 17 rumah rusak dan empat warga luka-luka.

Bencana alam itu terjadi pada Jumat (17/10/2025) sejak sore sekitar pukul 15.00 WIB hingga malam. Wilayah terdampak ada di tujuh kecamatan. Wilayah paling signifikan terdampak yaitu Kecamatan Muntilan dan Srumbung. Sedangkan warga mengalami luka karena tertimpa material rumah dan pohon tumbang.

Wilayah terdampak diantaranya Kecamatan Muntilan, Salam, Srumbung, Tegalrejo, Sawangan, Ngluwar, dan Salaman.

Kecamatan Muntilan, kerusakan terparah dilaporkan di Kelurahan Lingkungan Kaweron dan Banaran. Masing-masing lokasi mengalami kerusakan pada bagian atap rumah warga akibat terpaan angin kencang. Sementara di Lingkungan Sayangan sebuah mobil boks tertimpa pohon tumbang sekitar pukul 16.10 WIB.

Pohon berukuran besar tumbang akibat terpaan angin kencang sehingga menimpa kendaraan yang tengah melintas. Akibatnya, pengemudi mobil mengalami luka dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, membenarkan adanya laporan korban luka dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga :   Besaran UMK Bandung 2024 dan Wilayah Lain di Jabar

“Benar, dua orang mengalami luka akibat insiden pohon tumbang di Simpang Sayangan, Muntilan. Korban sudah mendapatkan pertolongan, dan tim kami bersama petugas gabungan telah mengevakuasi kendaraan serta memotong batang pohon agar arus lalu lintas kembali normal,” terang Edi.

Sementara satu korban lainnya berasal dari Dusun Singonalan, Desa Krasak, Kecamatan Salaman, yang sempat dirawat di RSUD Tidar Magelang karena luka pada bagian kepala akibat tertimpa material genting rumah yang roboh pada saat cuaca eksrem juga menerjang wilayah tersebut.

Selain di Muntilan dan Salaman, Kecamatan Srumbung juga mengalami dampak cukup besar. Di Dusun Kembang, Desa Bringin, dua unit rumah warga mengalami rusak sedang akibat tertimpa pohon tumbang. BPBD bersama tim gabungan serta masyarakat telah melakukan pembersihan material malam itu juga, sementara perbaikan lanjutan dijadwalkan dilakukan keesokan harinya.

“Angin datang tiba-tiba, sekitar menjelang Maghrib. Kami semua langsung panik karena suara pohon tumbang sangat keras. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya rumah kami rusak di bagian atap dan dinding belakang,” ungkap Suwarno (47), warga Dusun Kembang, Bringin, Kecamatan Srumbung.

Baca Juga :   Hujan Deras, DKI Jakarta Direndam Banjir

Kemudian, di Kecamatan Salam, beberapa pohon tumbang dilaporkan menutup akses jalan desa di Gulon dan Kadiluwih. Namun, tidak ada laporan korban jiwa dari kejadian tersebut. Tim TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD bersama warga telah mengevakuasi pohon yang tumbang pada malam hari, sehingga akses kembali normal.

BPBD Kabupaten Magelang bersama unsur TNI, Polri, PMI, DAMKAR, dan relawan segera turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat sejak laporan pertama masuk pada Jumat sore. Penanganan difokuskan antara lain pada evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan, pembersihan puing bangunan, dan pendataan rumah rusak.

Sebagian besar lokasi sudah tertangani malam ini. Kami prioritaskan yang mengganggu akses jalan umum dan yang berdampak langsung terhadap keselamatan warga,” ujar Edi.

BMKG Stasiun Klimatologi Semarang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kedu, termasuk Kabupaten Magelang, sejak Kamis(16/10).

Baca Juga :   BNPB Terapkan Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan WWF di Bali

Fenomena ini dipicu oleh peningkatan aktivitas Monsun Asia dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa bagian tengah, yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan konvektif cukup signifikan.

“Pola pergerakan angin menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir di wilayah Magelang hingga beberapa hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama terhadap pohon tinggi dan papan reklame besar,” dikutip dari rilis BMKG.

BPBD Kabupaten Magelang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem hingga akhir Oktober 2025. Masyarakat diminta untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau baliho saat hujan dan angin kencang dan memangkas cabang pohon yang sudah rapuh di sekitar permukiman.

“Kami berharap masyarakat tetap waspada. Cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama pada sore hingga malam hari. Pastikan lingkungan rumah aman dari pohon besar dan benda tinggi yang berisiko tumbang,” imbau Edi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *