Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memulai mematangkan upaya pembentukan citra kota melalui city branding.
Kajian tersebut dipaparkan dalam ekspose yang digelar di aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Selasa (17/6/2025).
Cara ini menjadi strategi pemerintah daerah untuk memperkuat identitas dan daya tarik Rembang sebagai kota yang memiliki ciri khas.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Rembang, Mukhammad Anwar Fu’adi, menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan menggali potensi daerah secara menyeluruh guna membentuk karakter khas Kota Rembang.
“City branding ini nantinya akan mengakomodasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), begitu juga sebaliknya. Jadi antara branding dan perencanaan pembangunan bisa sinkron,” jelasnya.
Pemkab Rembang menjalin kerja sama dengan Jogja Creative Society (JCS), yang telah berpengalaman mendampingi berbagai daerah dalam menyusun strategi branding wilayah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, organisasi perangkat daerah (OPD), budayawan, tim cagar budaya, awak media, pelaku usaha oleh-oleh, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Ia menyebut jika branding kota tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan kearifan lokal. Dalam pemaparan awal, turut disinggung sejarah Lasem dan wilayah sekitarnya sebagai bagian integral dari identitas Rembang.
“Kita memang tidak bisa lepas dari sejarah untuk membranding kota kita, Lasem, RA Kartini. Termasuk potensi lain seperti alam, laut, pertanian, dan lainnya, itu nanti kita kaji lebih dalam. Potensi apa yang paling menonjol untuk dijadikan brand,” jelasnya.
Tahapan selanjutnya mencakup survei lapangan ke sejumlah titik bersama para tenaga ahli, serta pelaksanaan forum grup diskusi (FGD) dengan berbagai kelompok masyarakat. FGD ini akan menjadi wadah untuk mematangkan laporan antara, sebelum dilanjutkan ke penyusunan laporan akhir. (*)