Air Rawa Dilarang di Ambil Oleh Warga, Panen Tidak Optimal

Rembang, Rembangnews.com – Kepala Desa Sridadi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang mengantarkan keluhan warganya terpaut hasil panen yang tidak optimal. Dirinya mengatakan, para petani tidak diizinkan mengakses air rawa di dekat sawah mereka.

Kepala Desa Sridadi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Nasuka ikut mengantarkan keluhan warganya pada Musyawarah Perencanaan serta Pembangunan( Musrenbang) Kecamatan Rembang pada Senin( 21/ 02/ 2022) terpaut petani yang hadapi kandas panen.

Dirinya mengatakan, tidak hanya sebab curah hujan yang rendah pada masa tanam awal ini, petani Desa Sridadi mengeluhkan kesusahan mereka dalam mengakses air rawa di dekat sawah.

Masyarakat berharap, supaya Pemerintah Kabupaten Rembang lebih mencermati soal jadikan air rawa yang nyatanya tidak dapat diakses buat irigasi pertanian di Desa Sridadi tersebut.

Baca Juga :   Kominfo Bakal Blokir Permainan Bermuatan Konten Dewasa

Harapan ini tidaklah tanpa alibi, alasannya masyarakat Sridadi sudah diberikan janji oleh industri pabrik sepatu yang baru saja berdiri sebagian tahun belum lama, supaya ekonomi mereka senantiasa normal di samping kegiatan pabrik tersebut.

“ Nyatanya di selatan pabrik, ini hari kandas panen. Diakibatkan sebab curah hujan yang kurang serta tidak bisanya ambil air di rawa selaku akses pengairan,” keluh Nasuka.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, apalagi grupnya sudah mengirim pesan baik pada pihak industri sampai ke Pemerintah Wilayah buat mencermati akses pemakaian air rawa tersebut.

Dirinya menegaskan, sampai 2 tahun menanti, grupnya masih belum mendengar kejelasan soal sumber air di wilayahnya.

“ Dalam tiap sosialisasi dalam perencanaan AMDAL( Analisis Menimpa Akibat Area) berkata, bilamana didirikan sesuatu industri jangan hingga rakyat hadapi kerugian. Penghasilannya minimun sama saat sebelum terdapat industri tersebut,” imbuhnya.

Baca Juga :   Pengukuhan Perpanjangan Masa Jabatan BPD Rembang Bakal Digelar November

Terpaut perihal itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz menjawab kalau tidak seluruh sumber air buatan diperuntukkan untuk zona pertanian. Hafidz berkata, terdapat embung yang digunakan buat air baku, pertanian, ataupun keduanya.

“ Jadi di sana tidak boleh sesungguhnya Pak. Kecuali izin, ya. Maksudnya kan memanglah bukan buat pertanian. Malah jika buat pertanian dilarang. Gunanya beda- beda,” tegas Bupati.(*)

sumber : mitrapost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *