Rembang, Rembangnews.com – Peternak sapi Rembang mulai batasi pemebelian bibit sapi dari Jawa Timur untuk mencegah penularan wabah PMK.
Sukono sebagai salah seorang peternak di Desa Sreman, Kecamatan Rembang memilih untuk tidak mengambil resiko agar ternak-ternaknya tak terjangkit penyakit yang sama.
Peternakan yang ia beri nama Selecta Farm itu mulai membatasi membeli bibit sapi dari luar daerah khususnya Jawa Timur. Untuk sementara waktu, ia memang lebih memilih membeli bibit sapi lokal.
“Sementara kita tidak memasukkan bibitan dulu terutama daru daerah yang terkena wabah PMK, kalaupun mau cari ya yang lokal dulu lah biar aman” terangnya.
Sukono berharap agar penyakit ternak yang mulai mewabah ini segera mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya untuk pemberian vitamin khusus pada ternak sapi.
“Saat ini kita masih menunggu sambil mengikuti arahan dari pemerintah itu bagaimana,” lanjutnya.
Selain membatasi bibit atau anakan sapi yang masuk ke peternakannya, Sukono harus membersihkan kandang sapinya lebih telaten lagi. Hal itu untuk menghindari kuku sapi agar tak terkena bakteri akibat sering menginjak kotoran.
Sementara itu, untuk sapi yang selalu mengeluarkan lendir dan tak kuat berdiri, akan ia suntikkan vitamin ekstra untuk menghindari terserang penyakit khususnya PMK.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi memang mulai menyebar hingga ke Kabupaten Rembang. Per tanggal 10 Mei 2022. Setidaknya ada empat sapi yang positif terjangkit penyakit PMK.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Agus Iwan Haswanto kepada awak media pada Kamis (12/5/2022) lalu. Agus menerangkan, empat sapi tersebut berasal dari peternakan di Desa Kedungmulyo, Kecamatan Kaliori.
Wabah PMK yang diketahui bermula dari sebagai daerah di Jawa Timur itu menimbulkan kekhawatiran bagi para peternak sapi di Kabupaten Rembang. Pasalnya, Rembang merupakan daerah di Jawa Tengah yang paling dekat dengan sumber pertama wabah tersebut. (*)