Potensi Bencana Ekstrim di Rembang pada Fase Pancaroba

Rembang, Rembangnews.com – Pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau (pancaroba), potensi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah diperkirakan akan ekstrem.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengimbau agar masyarakat mulai waspada. Status siaga ini serentak ditetapkan di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah.

“Hujan deras intensitas kisaran 100-300 mm/hari di bulan Mei ini diperkirakan akan terjadi di Jawa Tengah bagian tengah khususnya yang mempunyai banyak pegunungan,” kata wanita yang kerap disapa Anjar itu saat ditemui di kantornya kemarin.

Menurut Anjar, di fase pancaroba seperti ini memang sering diwarnai dengan kejadian angin kencang dan hujan lebat yang disertai petir meskipun durasinya cukup singkat. Fenomena tersebut sangat memungkinkan menyebabkan terjadinya bencana banjir dan angin puting beliung.

Baca Juga :   DLH Ciptakan Inovasi Program Rembang Menjemput Sampah

Kepada Rembangnews.com, Anjar juga memberikan keterangan dari Stasiun Klimatologi Jawa Tengah. Keterangan ini memaparkan tentang beberapa fenomena alam yang mendukung potensi bencana di musim peralihan.

Adapun fenomena yang dimaksud diantaranya El Nino Southern Oscillation (ENSO) atau pergeseran periodik sistem atmosfer samudra di Pasifik tropis, yang puncaknya akan terjadi di bulan Mei tahun ini. Fenomena ini berdampak pada gangguan global.

Fenomena kedua adalah IOD (indian ocean dipole), atau interaksi antara atmosfer dan ocean. Fenomena ini menyebabkan terjadinya anomali suhu permukaan air laut di samudra hindia bagian barat dan timur.

Kemudian yang terakhir adalah fenomena Seal Surface Temperature (SST), terjadinya perbedaan suhu perairan yang memiliki jarak dekat dengan permukaan lautan.

Baca Juga :   Dindagkop UKM Bersama Dekranasda Rembang Gelar Batik Tulis Lasem Fest 2022

Selain mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, bulan ini pihaknya juga telah menyiapkan petugas dan relawan di seluruh kecamatan termasuk mengaktifkan pos koordinasi sebagai langkah preventif penanggulangan bencana alam. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *