Rembang, Rembangnews.com – Meningkatnya angka penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Rembang, membuat Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang meminta agar dua pasar sapi di Rembang ditutup sementara.
Peningkatan PMK pada ternak di Rembang ini terdeteksi setelah dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR) secara berkala.
Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto melansir per hari Minggu, 22 Mei 2022 setidaknya sudah ada 42 ekor sapi yang dinyatakan terpapar virus PMK.
“Di Rembang dari awal 4 ekor saat ini ada kenaikan yang signifikan terakhir 42 ekor. Semuanya dalam pantauan dokter hewan. Cuma kita sedang menyiapkan langkah kedepan,” ujar Agus Iwan saat diwawancarai di kantornya, Senin (23/5/22).
“Untuk deteksi kasus terbaru setelah PCR pertama, menggunakan diagnosis dokter hewan tanpa menunggu lab. Itu sudah dikategorikan positif,” imbuhnya.
Adapun dua pasar hewan di Rembang yang akan ditutup sementara diantaranya pasar sapi Kecamatan Pamotan dan pasar sapi Kecamatan Kragan
Penutupan akan dilakukan minimal 2 minggu menyesuaikan situasi dan kondisi pengendalian virus.
“Kami sudah ajukan usulan ke pak Sekda untuk diteruskan ke Bupati untuk penutupan sementara waktu pasar hewan. Karena itu menjadi lokasi yang paling berpotensi menularkan. Sesuai Kabupaten yang lain mungkin 2 minggu,” imbuh Agus.
Dalam dua minggu tersebut, tim medis hewan Dintanpan akan berusaha mengobati puluhan ternak sapi yang terjangkit virus PMK.
Iwan menyadari bahwa penutupan ini akan mempengaruhi perputaran ekonomi di sektor peternakan, meski demikian langkah tegas harus diambil oleh Pemkab demi meminimalisir terjadinya penyebaran virus yang lebih luas.
Koordinasi dengan lintas Dinas juga telah dilakukan, untuk menghindari gejolak harga jual ternak dan komoditas daging sapi di pasaran. (adv)