Rembangnews.com – Sebagai makhluk yang lebih mulia, tidak seharusnya manusia takut kepada setan dan jin.
Namun, sering kali manusia lari atau takut saat melihat penampakan setan atau jin. Tentu tidak ada yang berharap akan melihat penampakan jin dan setan yang seram.
Pada dasarnya, derajat manusia lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jin dan setan. Dan mereka justru takut kepada manusia yang beriman.
Makhluk tersebut memang wajib diimani dan diakui keberadaannyaa. Namun justru seringkali manusia malah takut terhadapnya.
Apabila membicarakan masalah jin dan setan, pada zaman Rasul juga telah dijumpai. Mereka bahkan menampakkan diri untuk mengganggu ibadah para utusan Allah.
Rasulullah SAW sendiri pernah ditemui jin ifrit. Pada suatu malam Rasulullah SAW salat, lalu jin ifrit menampakkan diri.
Berbeda dengan kita yang akan lari terbirit-birit, Rasulullah berdoa yang artinya, “Aku berlindung kepada Allah”. Setelah itu beliau mencekik lehernya hingga jin tersebut berubah wujud menjadi semakin kecil dan menghilang. Kisah ini termuat dalam hadist riwayat Muslim dan Bukhari.
Selain itu, Nabi Ibrahim juga pernah mengalami hal serupa saat tengah menjalankan ibadah haji.
Dari Ibnu Abbas, beliau bercerita, “Ketika Ibrahim berhaji, tiba-tiba iblis menampakkan diri di hadapan beliau di jumrah Aqobah. Lalu Ibrahim melempar iblis itu dengan 7 batu, hingga iblis masuk ke tanah. Kejadian itu berulang 3 kali.”
Ibnu Abbas kemudian berkata, “Itulah ajaran agama ayah kalian, yakni melempar Jumroh.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim).
Sahabat Nabi yang lain yang pernah berjumpa dengan jin adalah Umar Bin Khattab. Ketika Ummar Bin Khattab keluar, kemudian bertemu dengan jin. Jin tersebut tiba-tiba berkata, “Bertarunglah melawanku !.”
Ummar kemudian berduel dengannya, dan akhirnya jin itu dapat dikalahkan. Kisah ini diabadikan dalam hadist Riwayat Thabrani.
Kisah selanjutnya yaitu datang dari Khalid bin Walid. Ia ditugaskan Nabi Muhammad untuk menghancurkan berhala Uzza.
Ketika Khalid pergi ke sebuah kampung dan menemukan bahwa Uzza adalah setan perempuan telanjang berambut acak-acakan. Melihat sosok tersebut, Khalid lalu menusuknya dengan pedangnya. Hal ini diriwayatkan dalam HR Abu Dawud.
Sesosok jin juga pernah muncul mengganggu di depan Imam Mujahid. Alih-alih lari, beliau mengejarnya hingga jin itu terjatuh.
Beliau kemudian berkata, “Kalau kamu takut, mereka akan menguasaimu. Untuk itu bersikap keraslah,” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
Itulah yang harusnya dilakukan manusia saat melihat setan atau jin. Manusia tidak sepatutnya bersikap takut saat mendapati makhluk seperti itu karena mereka adalah musuh manusia.
Sebagaimana yang difirmankan dalam Al Quran Surat Al Fathir ayat 6 :
“Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah sebagai musuh,” (QS. Fathir : 6).
Itulah cara para nabi dalam menghadapi jin dan setan yang ditemuinya. (*)