Subsidi Dikurangi, Pihak Pertamina: Anggaran Subsidi BBM Terlalu Tinggi

Rembang, Rembangnews.com – Pada hari Senin, (12/9/2022), rapat koordinasi terkait menyamakan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji subsidi untuk para nelayan, petani, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) digelar di kantor Bupati Rembang lantai 4.

Dalam kesempatan itu, narasumber dari PT Pertamina (Persero) melalui Abi Satya Nugraha selaku Sub. Koordinator SPBU Cabang Rembang Blora menyampaikan bahwa SPBU Cabang Rembang Blora dibawah naungan PT Pertamina (Persero) Jawa bagian Tengah.

Dia menjelaskan PT Pertamina Patra Niaga regional Jawa bagian Tengah yang ada di Provinsi Jawa Tengah terdapat 35 kota/kabupaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 5 kota/kabupaten.

“PT Pertamina Patra Niaga Jawa bagian Tengah meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masing terdapat 40 kabupaten /kota,” kata Abi dalam paparannya, Senin (12/9/2022).

Baca Juga :   Darma Wanita Rembang Berencana Gelar Kegiatan Rutin di Objek Wisata

Sementara penyaluran BBM melalui depot siap melayani kebutuhan BBM di Jawa Tengah terutama Kabupaten Rembang disuplai dari Tuban dan Semarang.

Sedangkan untuk penyaluran kebutuhan elpiji disuplai dari Rembang melalui SPBE di Kabupaten Rembang dan Semarang.

“Penyaluran BBM kita suplai dari Tuban dan juga suplai dari Semarang. Melayani kebutuhan LPG disuplai dari Rembang atau Semarang atau kita SPBE di Kabupaten Rembang ada yaitu belasan pangkalan LPG di Kabupaten Rembang,” terang Abi.

Dirinya juga memberikan komentar terkait aturan penjualan BBM dan elpiji bersubsidi saat ini yang dirasakan oleh rakyat atau juga pemerintah.

Ia menjelaskan anggaran yang dikeluarkan untuk BBM dan elpiji bersubsidi sangat tinggi. Untuk subsidi BBM sendiri Pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 502 triliun. Sedangkan anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 2.200 triliun.

Baca Juga :   Sambut 1 Muharram 1446 H, Rembang Gelar Kirab Bedug

Dirinya mendapat perintah dari pemerintah pusat supaya pembelian BBM dan elpiji bersubsidi diawasi secara benar.

“Dengan pengeluaran subsidi sangat tinggi maka pembelian BBM dan elpiji bersubsidi harus diawasi secara betul- betul,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *