Rembang, Rembangnews.com – Gelaran tradisi grebeg syawalan Kabupaten Rembang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Hal itu terbukti dari naiknya jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 93 ribu orang saat moment acara tersebut digelar. Jumlah tersebut naik empat kali lipat dari tahun sebelumnya.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menerangkan bahwa naiknya kunjungan wisatawan berdampak pada jumlah transaksi perputaran uang di Rembang yang meningkat.
Ia mencontohkan jika satu orang menghabiskan uang Rp100 ribu untuk belanja di tempat wisata, maka ia memperkirakan ada Rp11 miliar transaksi yang terjadi.
“Jika bawa Rp200 ribu sudah Rp22 miliar disebar di tempat wisata. Bayangkan dalam tempo seminggu,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap, meningkatnya jumlah wisatawan dapat menjadi dorongan bagi pengelola agar bisa lebih mengembangkan tempat wisata. Berkembangnya tempat wisata juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai informasi, kegiatan grebeg syawalan 2023 di Kabupaten Rembang dilaksanakan terpusat di Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini. Kegiatan diawali dengan kirab gunungan ketupat yang diiringi dengan seni barongan mulai dari halaman kantor Bupati hingga ke TRP Kartini.
Acara dibuka secara simbolik dengan pemecahan kendi oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz dan pemotongan pita oleh istri Bupati.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqin mengatakan bahwa kupat dan lepet menjadi simbol tradisi kupatan dalam acara tersebut.
“Kupat artinya ngaku lepat. Kemudian lepet disilep, biar rapet. Artinya antara kita sudah saling memaafkan. Tidak ada dosa diantara kita. Sekaligus merupakan wujud rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan tuhan,” jelasnya. (*)