Rembangnews.com – Berbagai wisata religi di Rembang bisa menjadi pilihan wisata di hari libur Anda. Akses ke lokasi wisatanya pun mudah.
Bagi Anda yang tinggal di wilayah Jawa Tengah dapat menjadikan tempat berikut ini sebagai alternatif wisata yang murah.
Berikut 5 wisata religi di Rembang.
Klenteng Mak Co Karanggeneng
Klenteng ini berada di wilayah Desa Tasikagung Kecamatan Rembang. Klenteng ini memiliki dua menara yang ternyata memiliki fungsi sebagai penunjuk arah bagi para nelayan.
Klenteng tersebut telah dibangun pada tahun 1841 lalu oleh Kapten Lie.
Masjid Jami’ Lasem
Masjid Jami’ Lasem berlokasi di Desa Kauman, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Masjid ini telah menjadi salah satu cagar budaya di Jateng. Lokasi masjid berdekatan dengan bekas alun-alun, Kampung Pecinan, dan wilayah Kauman.
Masa berdiri Masjid Jami Lasem belum dapat diketahui secara pasti. Namun ada prasasti di masjid tersebut. Ruang utama masjid memiliki lima prasasti berhuruf dan berbahasa arab. Sedangkan satu prasasti berhuruf dan berbahasa Jawa.
Prasasti itu diantaranya tertuliskan tahun 1829 M, 1318 H, 1281 H, dan 1286 H.
Klenteng Gie Yong Bio
Klenteng ini berlokasi di Desa Babagan. Namanya sendiri memiliki arti “Kakek Nan Gagah”. Dinamai demikian untuk mengenang jiwa gagah berani melawan para penjajah Belanda.
Selain itu juga untuk menghormati leluhur serta meneladani sifat-sifat agungnya Kongco Gie Yong Kong (Tan Kwe Wie dan Oei Ing Kiat) dan Raden Margono.
Klenteng ini didirikan pada tahun 1780 silam.
Klenteng Cu An Kiong
Klenteng Cu An Kiong berlokasi di Jalan Dasun No. 19, Desa Soditan, Lasem. Nama klenteng berarti Istana Ketentraman Welas Asih.
Tempat ini telah berdiri di abad ke-15, dibangun dengan menggunakan kayu jati oleh orang Tionghoa.
Ruang utama klenteng berisi altar Tian Shang Sheng Mu. Di salah satu pintu kelenteng, terdapat dua buah daun pintu yang masing-masing terdapat gambar dua tokoh Tionghoa Lasem yang mengajarkan batik pada penduduk, yaitu Bi Nang Un dan istrinya, Na Li Ni.
Masjid Agung Rembang
Masjid Agung Rembang berada satu dengan Museum RA Kartini, alun-alun kota Rembang, dan terminal kota Rembang. Masjid ini menjadi cagar budaya.
Masjid Agung Rembang dibangun pada tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat dan telah mengalami 6 kali pemugaran.
Ada juga makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886). Selain itu juga ada bangunan cungkup model arsitektur Eropa yang cukup megah yang memiliki ketinggian batur sekitar 1 meter. Bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.