Rembang, Rembangnews.com – Upaya serentak dalam mencegah stunting di Kabupaten Rembang dimulai sejak bulan Juni ini. Program akan menyasar kepada calon pengantin perempuan, ibu hamil, dan bayi balita.
Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengatakan bahwa angka stunting di Rembang masih di angka 19,5 persen. Angka itu sudah mengalami penurunan 4,8 persen dari sebelumnya di angka 24,3 persen.
“Pada saat ini kita sedang bersiap melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting di 2024 ini yang berjalan di bulan Juni dan Juli ini,” kata Gus Hanies.
Hal yang penting untuk dilakukan pemerintah dalam upaya ini adalah memastikan pendataan calon pengantin, ibu hamil, dan balita. Kemudian melakukan pendampingan yang memadai; penyediaan alat antropometri yang sesuai standar; serta keterampilan kader posyandu.
Kemudian hal yang tak kalah penting adalah penanganan masalah gizi pada ibu hamil dan balita, pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran, serta penggunaan aplikasi e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
“Ada monev (monitoring dan evaluasi) juga untuk pelaksanaan intervensi ini, dan tentu yang paling utama adalah pembiayaan dari kesemuanya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Prapto Raharjo mengatakan bahwa program tersebut adalah inisiatif pemerintah pusat yang dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia.
“Jadi pelaksanaannya ini (intervensi serentak pencegahan stunting) di posyandu semua,” ujarnya. (*)