Rembang, Rembangnews.com – Kisah seorang remaja disabilitas asal Dukuh Gobog, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang membuat siapapun bersimpati.
Bagaimana tidak, keterbatasan tak membuatnya patah semangat untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha. Ia bernama Cahyo Awwali Ardandi yang saat ini berumur 16 tahun.
Sejak usia 2 tahun, Cahyo telah hidup berdua dengan neneknya bernama Gini (70). Sabtu Minggu ia berjualan kebab, menempuh jarak yang jauh, ngojek dan jalan kaki. Kebab yang dijualnya dibuat sendiri bersama sang nenek untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Cerita kegigihan Cahyo ini pun sampai ke telinga pemerintah setempat. Hingga akhirnya kini ia mendapat uluran tangan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang bersama Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras Pati.
Cahyo mendapatkan bantuan untuk mengembangkan usaha kebabnya berupa bahan-bahan pembuatan kebab, bantuan kebutuhan sehari-hari, serta peralatan dan perlengkapan sekolah.
“Alhamdulillah senang, bisa untuk sekolah dan cari rejeki. Jualan kebab, air mineral, dan kopi,” ujar Cahyo.
Pemerintah juga membantunya untuk meneruskan pendidikan ke SMKN 1 Rembang usai lulus dari SMPN 2 Kaliori. Kemudian ia juga menerima sepeda listrik roda tiga yang telah dimodifikasi.
“Bagaimana tidak bingung, gimana ya, biayanya itu lo. Terima kasih untuk pemerintah telah memberikan semuanya,” terangnya.
Sementara itu, Wahyu Sri Pamarto Putro selaku pekerja Sosial Sentra Margo Laras di Pati mengatakan bahwa Cahyo memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan, sehingga pihaknya pun membantu keinginan Cahyo.
“Kami daftarkan ke SMKN 1 Rembang melalui jalur inklusi, alhamdulillah hasil asesmen dinas pendidikan provinsi Cahyo masih mampu mengikuti pelajaran,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinsos PPKB Rembang Prapto Raharjo mengatakan bahwa bantuan ini adalah bagian dari program Ayang Mesra (Pelayanan Penyandang Pemerlu Kesejahteraan Sosial).
“Apakah mereka butuh alat bantu, modal usaha. Kita bantu fasilitasi ke pihak-pihak yang akan membantu yang bersangkutan. Kita galang melalui CSR, kalau sifatnya vertikal Dinas Sosial Provinsi dan Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras Pati, seperti yang kita lakukan terhadap Cahyo,” ujarnya. (*)