Rembang, Rembangnews.com – Pemerintah Daerah saat ini tengah menggali keterkaitan sejarah antara Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Rembang.
Kedua kabupaten ini diduga memiliki sejarah budaya dan agama yang seling berkaitan. Misalnya keberadaan Masjid Belitung yang ada di Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perwakilan masyarakat adat bahkan telah melakukan kunjungan ke Kota Garam pada Rabu (24/7/2024).
Sejumlah situs bersejarah di Rembang juga menjadi objek penelitian. Diantaranya Prau Kuno Desa Punjulharjo, Masjid Wali Belitung di Desa Kalipang Sarang dan Makam Wali Belitung Abdullah Sajad. Mereka juga mengunjungi Pondok Pesantren Kauman Lasem dan Museum RA Kartini.
“Menurut informasi dari KH. Maimoen Zubair, ada Masjid Belitung di Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Bahkan, guru ngaji dari Mbah Maimoen itu konon kabarnya berasal dari Belitung. Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat melalui Samudra Pasai, mereka biasanya mampir ke pulau kami terlebih dulu sebelum ke Jawa,” ujar Bupati Belitung Timur.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Belitung Timur, Yudie Brahma mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian sejak 14 tahun lalu.
“Kami sudah melakukan penelitian sekitar 14 tahun, kami mengumpulkan bukti-bukti arkeologi tentang keberadaan Wali Belitung yang dikatakan Mbah Maimoen sebagai penyebar agama Islam pertama di pulau Jawa. Itu yang coba kita telusuri dan angkat untuk meyakinkan khalayak ramai terutama kaum muda,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa situs prau kuno yang ada di Punjulharjo, Rembang juga ditemui di Belitung Timur.
“Di Indonesia hanya ada tiga situs perahu kuno, yaitu di Rembang, Belitung Timur, dan di pedalaman Jambi,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya menilai jika kedua wilayah tersebut memang memiliki keterkaitan sejarah satu sama lain. (*)