Rembang, Rembangnews.com – Pameran Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem awal abad 20 menjadi upaya melestarikan salah satu peninggalan sejarah di Rembang. Pameran digelar di Museum Nyah Lasem di Jalan Karangturi V No. 2 Lasem mulai 31 Mei hingga 30 Desember 2024.
Pameran ini terbuka untuk publik, komunitas, pelajar, dan wisatawan. Dengan pameran ini diharapkan masyarakat bisa mengambil banyak nilai dari arsip ini, seperti penghormatan terhadap keberagaman dan nilai-nilai kepercayaan, profesionalitas, dan kemanusiaan.
“Arsip jaringan batik klasik ini bisa menginspirasi kehidupan kita dan juga masa depan kita mari kita rawat arsip cinta arsip rawat sayangi dan berikan harapan pada komunitas,” ujar Agni Malaginan selaku peneliti Yayasan Lasem Heritage.
Sebelumnya, arsip tersebut telah diresmikan sebagai Memori Kolektif Bangsa 2024 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada tanggal 22 Mei 2024 lalu.
Agni mengatakan jika arsip tersebut berisi informasi mengenai hubungan dagang dan kemanusiaan antar etnis di Indonesia yang terbentuk karena perdagangan batik Lasem yang meluas hingga ke penjuru nusantara, Singapura dan Malaysia.
Ada sebanyak 196 dokumen arsip yang disimpan diantaranya terdiri dari korespondensi, bukti pembayaran, catatan rekapitulasi, tagihan firma perjalanan, dan foto dalam tiga bahasa yaitu Belanda, Cina dan Melayu.
“Arsip ini merupakan gambaran dari pergerakan ekonomi sosial budaya dari sebuah tempat yaitu Lasem. Di mana batik Lasem yang termasuk dalam warisan budaya tak benda, terkait dengan kriya masterpiece rahmanship atau perempuan ternyata di masa lalu telah diakui oleh bangsa Indonesia dan juga mancanegara,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa arsip yang dikumpulkan berasal dari masyarakat sekitar.
“Arsip-arsip yang ditampilkan di sini sebenarnya adalah arsip-arsip yang berasal dari warga dan rumah-rumah kuno yang ada di Lasem. Hal ini membuktikan sebenarnya komunitas warga ada yang tergerak untuk melestarikan arsipnya dan menyimpan identitas tentang Lasem dan identitas tentang sejarah batik Lasem,” imbuhnya. (*)