Rembang, Rembangnews.com – Para pembuat bakcang dan kwecang di Lasem kini mendapatkan keuntungan tersendiri dari dilaksanakannya upacara sembahyang bakcang oleh etnis Tionghoa penganut Konghucu.
Linda selaku salah satu seorang pembuat bakcang dan kwecang di Lasem mengatakan bahwa ia mendapatkan pesanan hingga 1.000 biji dalam momen ini.
Ia mengaku bisa menghabiskan sebanyak 40 kilogram ketan untuk bakcang dan 50 kilogram ketan untuk kwecang. Setiap pembeli bisa bisa memesan 50 hingga 100 biji.
“Ketannya khusus ini sudah 40 kilogram buat bakcang dan dagingnya hampir sama. Kalau yang kwecang itu ketannya habis 50 kilogram,” ujarnya.
Karena pesanan yang banyak, pihaknya pun sudah mempersiapkan jauh-jauh hari pembuatan bakcang dan kwecang sebelum upacara sembahyang digelar.
“Untuk buat bakcang sebelum satu minggu sudah diproses. Kalau yang kwecang malah sebulan sebelum sembahyangan,” terangnya.
Ia sendiri menyiapkan sejumlah varian isian bakcang, ada yang daging babi, ayam, telur, dan udang ebi. Bakcang buatannya dipatok harga mulai Rp12.000 – Rp25.000. Kemudian untuk kwecang seharga Rp6.000 per biji.
Hal yang membuat bakcang dan kwecang buatannya laris adalah karena ia mempertahankan resep dan bumbu otentik selama puluhan tahun. Bahkan produk buatannya sudah dikenal hingga luar kota.
“Kalau di Jakarta atau Bandung itu pakai nasi, kalau ini pakai ketan. Tapi rasanya lebih enak ketan dan harganya lebih murah sini dibandingkan di kota-kota lain,” tambahnya.
Tak hanya pada hari khusus, ia juga membuat bakcang dan kwecang pada hari biasa setiap seminggu sekali untuk diambil para bakul. Makanan tersebut biasanya akan dijual kembali ke wilayah Lasem, Rembang, Kudus, dan Semarang. (*)