Rembang, Rembangnews.com – Capaian imunisasi tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Rembang terus digenjot.
Pemerintah pusat telah menetapkan sasaran imunisasi di Kabupaten Rembang sebesar 196.577, terdiri dari 9.636 bayi lahir hidup, 9.489 survaving infant, 8.155 baduta, 158.713 wanita usia subur dan 10.585 ibu hamil.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii.
Hingga semester 1 tahun ini, capaian kinerja Dinkes dalam penemuan penderita TBC dan penyembuhannya dinilai sudah cukup baik.
Meski begitu, pemerintah masih perlu meningkatkan kinerja dalam hal penemuan penderita resisten (kebal) obat TBC akibat pengobatan yang tidak benar dan pemberian terapi pencegahan bagi mereka yang kontak erat dengan penderita TBC.
“Ini sebenarnya untuk melindungi masyarakat sendiri, tetapi mereka yang satu keluarga, satu rumah atau satu kantor (dengan penderita TBC) tidak merasa sakit namun harus minum obat, ini yang agak susah. Sehingga perlu untuk bekerja keras lagi untuk mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TB yang ada di Kabupaten Rembang,” ujarnya.
Ali menyebutkan jika target bulan Juli lalu vaksinasi yang diberikan harus mencapai 58 persen.
“Seharusnya di bulan Juli ini kira-kira harus tercapai sekitar 58%. Sebenarnya secara manual sasaran itu sudah kita lakukan imunisasi oleh temen-temen puskesmas sesuai dengan jenis vaksin yang harus diberikan,” ujarnya.
Namun capaian kinerja bisa maksimal jika entri data yang dilakukan juga maksimal. Sehingga para tenaga kesehatan yang telah melakukan imunisasi TBC diharapkan untuk segera melakukan entri data. Sehingga data yang ada pada aplikasi sehat Indonesiaku sesuai dengan fakta di lapangan.
“Tetapi capaian kinerja kita diukur dari aplikasi yang dijadikan standar oleh Kementerian Kesehatan. Berdasarkan entri data di aplikasi ASIK. Ketika entri data belum maksimal ya tentu capaiannya belum sesuai,” ujarnya.
“Kita stressing (menekankan) kepada teman-teman agar berupaya bagaimana meningkatkan kinerja imunisasi tidak hanya faktanya tapi data yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini juga harus dipenuhi,” lanjutnya. (*)