Rembangnews.com – Sektor pendidikan di Jawa Tengah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp8,81 triliun. Ini menjadi alokasi tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana.
“Ini tindak lanjut dari Kebijakan Umum Anggaran dan prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2025, yang sudah dibahas Badan Anggaran dan disepakati pada tanggal 16 Agustus lalu,” kata Pj Gubernur.
Ia menyebut pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp23,54 triliun. Sedangkan belanja daerah Rp23,91 triliun, sehingga ada defisit Rp362,3 miliar.
“Defisit anggaran ditutup dengan surplus pembiayaan daerah. Adapun penerimaan pembiayaannya sebesar Rp432,3 miliar, dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp70 miliar untuk penyertaan modal. Sehingga, total pembiayaan netto sebesar Rp362,3 miliar, dan Silpanya nihil,” ujarnya.
Bidang pendidikan dan kebudayaan dialokasikan sebesar Rp8,81 triliun. Jumlah tersebut diharapkan bisa membantu menangani anak tidak sekolah.
“Anggaran ini difokuskan pada kegiatan penanganan anak tidak sekolah secara bertahap, di wilayah kemiskinan ekstrem,” terangnya.
Selain itu, juga untuk memenuhi sarana prasarana pendidikan, pembiayaan operasional skeolah melalui Bosda, BOP, serta pembiayaan siswa melalui beasiswa siswa miskin. (*)