Rembangnews.com – Kegiatan Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2024 digelar di Kantor KPU Provinsi Jateng pada Selasa, (24/9/2024).
Acara dilakukan guna memastikan bahwa setiap langkah dalam proses demokrasi berjalan dengan tertib dan terjaga keamanannya.
Polda Jateng pun menerjunkan sebanyak 354 personil dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang untuk mengamankan kegiatan tersebut.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo mengatakan bahwa acara dihadiri oleh pejabat utama (PJU) Mapolda dan jajaran Forkopimda Jawa Tengah, bersama kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Andika Perkasa-Hendi Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Dalam kegiatan tersebut juga turut dilakukan penandatanganan dokumen deklarasi kampanye damai, yang menegaskan komitmen semua pihak untuk menyelenggarakan Pilkada dengan asas Langsung, Umum, Bersih, Jujur, dan Adil (Luber Jurdil).
Peserta Pilkada juga berkomitmen melaksanakan proses kampanye yang aman, tertib, damai, serta berintegritas tanpa hoaks, politik SARA dan politik uang.
Ketua KPU Propinsi Jawa Tengah Handi Tri Ujiono mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menyelenggarakan Pilkada yang aman dan kondusif.
“Di sini kita bersama untuk berkomitmen dan menyatukan niat untuk menyelenggarakan Pilgub Jateng yang berasaskan Luber Jurdil. Kita juga bertekad menyelenggarakan Pilkada Jateng yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jateng menegaskan bahwa pengamanan ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada.
“Selain personil di lokasi KPU, kami juga menerjunkan berbagai satuan tugas yang tergabung dalam Ops Mantap Praja Candi 2024, mulai dari satgas deteksi hingga satgas Banops, untuk memastikan semua berjalan lancar,” ujarnya.
Kabid Humas juga menyampaikan harapan agar seluruh masyarakat Jawa Tengah dapat berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada yang damai dan bermartabat dengan menghormati perbedaan pilihan serta menghindari provokasi yang bisa merusak persatuan,” tambahnya. (*)