Rembang, Rembangnews.com – Musim kemarau di Kabupaten Rembang diprediksi berakhir pada bulan November tepatnya pada dasarian II.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati.
“Menurut prediksi BMKG untuk Rembang, sebagian musim kemarau dimulai pada dasarian kedua November. Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang akan memasuki akhir musim kemarau pada dasarian II November,” ujarnya.
Sebelum musim kemarau berakhir, pihaknya masih terus melakukan upaya penanganan kekeringan.
Data BPBD menunjukkan jika per 21 Oktober, ada 67 desa yang tersebar di 14 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rembang, Risangsoko mengatakan bahwa pada musim kemarau, suhu tertinggi mencapai 35 derajat Celsius.
“Secara umum, rata-rata suhu di 32-35 derajat Celsius sudah dianggap panas. Jika berkepanjangan, suhu ini bisa menjadi ekstrem. Yang normal biasanya di bawah 30,” ujarnya.
Ia menyebut, musim penghujan di Rembang tergolong paling lambat. Meski begitu, masyarakat telah mempersiapkan kedatangan musim penghujan.
“Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan. Kemarin ada kepala desa yang menghubungi saya mengenai gotong royong membersihkan sungai,” pungkasnya. (*)